REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Meski ekonomi dunia tengah diselimuti krisis, namun bukan berarti ekonomi Indonesia juga ikutan terpuruk. Malah buktinya, pertumbuhan ekonomi Indonesia terbilang mentereng, di mana pada kuartal 2 ini posisinya berada di urutan nomor dua di dunia. Yakni, 6,4 persen atau setelah Cina di urutan pertama.
"Nomor 2 lho kita sekarang, bukan di ASEAN bukan di Asia Pasifik, di dunia. Yang 1 Cina, yang 2 Indonesia," ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Armida Alisjahbana di kantor Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas, Jumat (14/9).
Rata-rata negara lain di dunia mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi. Sehingga, menurut dia, banyak negara yang pertumbuhan ekonominya di bawah angka 5 persen. Dari Turki yang biasanya 8,5 persen menjadi 2 persen, Thailand 2 persen, Brasil 2 persen, hingga Malaysia 4 persen.
Ia menjelaskan, meski rasio gini (kesenjangan ekonomi) di Indonesia membesar hingga 0,41 (skala 0 sampai 1) pada 2011, bukan berarti ada peningkatan angka kemiskinan. Rasio gini tersebut, lanjut Armida juga memperlihatkan adanya peningkatan dari orang miskin. Akan tetapi, peningkatan orang kaya memang lebih besar. "Kalau dikatakan yang miskin lebih miskin itu enggak betul," ungkapnya.