Sabtu 15 Sep 2012 13:50 WIB

Obama: Kami Bawa Kasus Kekerasan Libya ke Pengadilan

Rep: Nora Azizah/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Benghazi, Libya, terbakar saat sekelompok demonstran menggelar aksi memprotes film yang diproduksi di Amerika Serikat pada 11 September.
Foto: Reuters/Esam Al-Fetori
Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Benghazi, Libya, terbakar saat sekelompok demonstran menggelar aksi memprotes film yang diproduksi di Amerika Serikat pada 11 September.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Prresiden Barack Obama berjanji, Jumat (14/9), untuk tetap teguh melawan kekerasan anti-Amerika yang menyebar dan berkobar di dunia Arab. Dia berkabung terhadap empat orang Amerika yang dibunuh di Libya.

Empat peti mati berselimutkan bendera AS diturunkan dari pesawat 17C, berukuran besar. Beberapa marinir berseragam lengkap berjalan perlahan dan meletakkan peti di hanggar.

 

Duta besar AS untuk Libya Chris Stevens dan tiga orang Amerika lainnya tewas pada Selasa (11/9) lalu ketika massa marah atas film anti islam yang dibuat di Amerika mencuat di internet. Mereka membakar konsulat Amerika di Benghazi, Libya. "

Kami akan membawa (kasus kekerasan ini) ke pengadilan, dan bertindak cepat merespon kekerasan pada misi diplomatik kami," kata Obama di Pangkalan Angkatan Udara, Andrews, Washington seperti dikutip dari al-arabiya.net, Sabtu (15/9).

Kemarahan dari kekerasan anti Amerika menggema di Timur Tengah dan Afrika Utara. Sekelompok orang menyerang kedutaan AS di Tunis dan penjaga di kedubes AS di Khartoum menembakkan tembakan peringatan pada para pemrotes.

Kekerasan mulai tersebar ke wilayah lain, seperti Yaman, Kairo, Bangladesh, Indonesia, Malaysia, Kashmir, Pakistan, Irak, Israel dan Jalur Gaza Maroko, Suriah, Kuwait, Nigeria dan Kenya. Lima orang tewas dan puluhan luka-luka dalam aksi kekerasan yang terjadi kemarin, Jumat (14/9).

Obama mengatakan sungguh mengerikan melihat gambaran berbahayanya pekerjaan diplomat AS di luar negeri. Namun Amerika tidak harus meninggalkan misi global untuk menyebarkan martabat dan kebebasan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement