REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton mengimbau semua pemimpin pemerintahan, pemimpin masyarakat sipil, maupun pemimpin agama untuk menarik garis batas yang tegas dengan keras. Imbauan itu menyusul beredarnya film 'Innocence of Muslims' yang mematik kerusuhan di berbagai negara.
"Setiap pemimpin yang bertanggung jawab kini harus berdiri dan menarik garis itu," tuturnya seperti dinukil AP.
Hillary pun mengecam pembuatan film tersebut. Tak hanya itu, meski pembuatnya berasal dari AS, tapi Hillary menegaskan Pemerintah AS tidak ada kaitannya dengan film karya Nakoula Basseley itu. "Setiap pemimpin yang bertanggung jawab kini harus berdiri dan menarik garis itu," tuturnya seperti dinukil AP.
Untuk itu, Hillary mengarahkan agar tidak ada kekerasan dalam merespon film tersebut. "Bertahan dari kekerasan bukanlah tanda kelemahan iman seseorang. Sebaliknya, hal itu adalah suatu tanda bahwa iman seseorang tak tergoyahkan," tegas Hillary yang menyebut film 'Innocence of Muslims' adalah film tercela. (baca: Hillary: 'Innocence of Muslims' Film Tercela)