REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Anggota Rohis dan Lembaga Dakwah Kampus (LDK) yang terdiri dari mahasiswa, guru agama dan pembimbing Rohani Islam (ROHIS) se-Bandung Raya melakukan unjuk rasa di depan Gedung sate, Jl Diponegoro, Bandung Rabu (19/9). Tiga tuntutan yang diajukan pada Metro TV dan diberi kesempatan selama tiga hari untuk memenuhi tuntutan mereka.
Menurut salah satu penggerak unjuk rasa anggota LDK ITB Angga Usnun Qadafi mengatakan Metro TV harus meminta maaf secara resmi dan terbuka atas pemberitaan yang tidak benar mengenai Rohis. " Meskipun Metro TV mengatakan program ekstrakurikuler di masjid-masjid sekolah merupakan sarana untuk perekrutan teroris muda, namun tak ada lagi kegiatan tersebut selain ROHIS," ujarnya.
Selain itu juga Alumni Rohis se-Bandung Raya menuntut agar Metro TV melakukan permintaan maaf melalui media nasional baik cetak maupun elektronik. Angga mengatakan tuntutan ketiga mengenai ajakan diskusi publik pun belum dapat dipenuhi hingga kini.
Pihaknya telah melayangkan surat pada Metro TV dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). "Jika tidak ada jawaban hingga tiga hari kedepan, kami akan bawa kasus ini pada Dewan Pers Nasional dan mencap Metro TV sebagai media yang tidak ber-integritas."
Dalam unjuk rasa ini juga alumni rohis memberikan karangan bunga sebagai simbol matinya integritas Metro TV. Padahal Rohis yang telah ada sejak lama banyak mencetak generasi muda yang produktif dan berprestasi demi Jawa Barat.