Jumat 21 Sep 2012 11:57 WIB

Keren, PLN Buat Jaringan Kabel Bawah Laut

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Hafidz Muftisany
Gedung PLN
Foto: Republika/Musiron
Gedung PLN

REPUBLIKA.CO.ID, Gili Trawangan - PT Perusahaan Listrik Negara  (Persero) meresmikan jaringan listrik bawah laut guna menunjang pariwisata Nusa Tenggara Barat. Jaringan ini bakal menyambungkan empat pulau wisata di NTB yakni Lombok, Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air, dengan kapasitas 20 kilo volt (KV).

Menurut Direktur Operasi PLN Indonesia Timur, Vicker Sinaga sambungan kabel bawah laut ini dibuat untuk menggantikan beroperasinya pembangkit listrik tenaga diesel yang sebelumnya dipakai. Dengan menggunakan sistem "loop", perseroan menjamin bakal ada kualitas interkoneksi lebih handal.

"Pasalnya akan ada suplai listrik dari dua arah melalui Express Feeder 20 kV existing Ampenan – Senggigi - Tanjung," katanya, Jumat (21/9). Kabel tersebut dibuat sepanjang 10 km dengan tebal mencapai 3 kali 95 mm2 dengan dua sirkuit berkapasitas 9,7 MV.

Ia mengklaim dengan jaringan bawah laut ini, PLN juga bakal menghemat biaya operasional hingga Rp 21 miliar. Setidaknya terdapat 16 pembangkit listrik tenaga diesel dengan daya 3 ribu kw yang dihentikan PLN di antaranya PLTD Gili Trawangan dan Gili Meno.

Sementara itu, Bupati Lombok Utara, Djohan Sjamsu mengatakan interkoneksi listrik ini diharapkan bisa meningkatkan pertumbuhan pariwisata. Selama ini di kawasan Trawangan misalnya, pelayanan listrik yang kurang maksimal masih dihadapi warga.

Sebelumnya, di Indonesia Timur, PLN telah menggunakan sambungan serupa untuk menghubungkan Ternate dan Tidore di Maluku Utara. Saluran kabel laut ini tengah dibangun di Pulau Kalimantan, Pulau Sebatik, dan Pulau Nunukan di Kalimantan Timur serta di Papua untuk menghubungkan Lokasi Operasional Pertambangan milik BP di Tanah Merah dengan Bintuni.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement