REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengantisipasi aksi unjuk rasa yang bisa berujung ricuh, Polda Metro Jaya mengerahkan ratusan personilnya untuk mengamankan Kedutaan Besar Amerika Serikat.
"Usai shalat Jumat akan dikirim 875 petugas untuk mengamankan demonstrasi di depan Kedubes AS," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, saat ditemui usai menghadiri acara lepas sambut Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Jumat (21/9).
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menginformasikan akan ada satu organisasi masyarakat, yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang akan menggelar unjuk rasa di depan Kedubes AS. Jumlahnya sekitar 100 orang. Kemudian di Depok, Jawa Barat juga akan ada konvoi ormas Islam yang berjumlah sekitar 200 orang.
Namun, konvoi dilakukan di sekitar Depok saja. Aksi akan diupayakan agar massa tidak mencapai Jakarta. Menurut Rikwanto, konvoi tersebut dilakukan untuk menunjukkan ketidaksukaan mereka atas tayangan video berdurasi 13 menit berjudul 'Innocence of Muslims' yang ditayangkan di YouTube.
Saat disinggung apakah Kedubes AS telah menginformasikan penutupan kantornya kepada Polda Metro Jaya, Rikwanto mengatakan pihak Kedubes telah membuat pernyataan resmi. Dalam pernyataan itu disebutkan alasan mereka menutup kantornya karena situasi dan kondisi keamanan.
"Kami tetap memberikan pengamanan tempatnya supaya aksi unjuk rasa yang dilakukan ini tetap kondusif. Aspirasi silakan dilakukan, namun jangan anarkis seperti kemarin. Kedepankan sikap-sikap yang lebih arif," katanya.
Sebelumnya, massa dari berbagai ormas Islam melakukan demonstrasi di depan Kantor Kedubes AS di Jakarta, Senin (17/9). Aksi tersebut digelar sebagai ungkapan protes terhadap pemutaran film 'Innocence of Muslims' yang dinilai melecehkan Nabi Muhammad SAW dan umat Islam. Aksi yang awalnya berlangsung damai berubah ricuh, karena massa melempari aparat dengan batu.