Sabtu 22 Sep 2012 10:28 WIB

Satu Milisi Libya Terusir dari Benghazi

 Warga Libya mengacungkan tanda
Foto: Francois Mori/AP
Warga Libya mengacungkan tanda "victory" sambil memegang tasbih di Benghazi,Libya.

REPUBLIKA.CO.ID, BENGHAZI--Satu milisi Islam Libya terusir dari Kota Benghazi, Libya timur. Muncul protes rakyat terhadap kelompok bersenjata itu --yang berlangsung sampai Sabtu dini hari, kata beberapa saksi mata.

Satu orang tewas dan 20 orang lagi cedera, kata satu sumber rumah sakit, saat anggota milisi berusaha menghadapi demonstran dari satu pangkalan yang dijaga ketat. Suara tembakan dapat terdengar di daerah tersebut sebelum para petempur itu dipaksa pergi.

Para penjarah membawa senjata ke luar kompleks pangkalan militer Ansar Ash-Shari'ah, yang sudah kosong. Mereka bertepuk tangan dan berteriak, "Katakan kepada Ansar Ash-Shari'ah, Benghazi akan jadi neraka kalian."

Ansar Ash-Shari'ah telah dikaitkan dengan serangan terhadap Konsulat AS di Benghazi pekan lalu. Namun milisi itu membantah terlibat dalam aksi tersebut. Dalam peristiwa itu, duta besar AS untuk Libya dan tiga lagi staf berkebangsaan Amerika tewas.

Aksi menentang kelompok tersebut tampaknya menjadi bagian dari pembersihan terkoordinasi terhadap gedung markas milisi oleh polisi, tentara pemerintah dan pegiat setelah demonstrasi massa guna menentang satuan milisi pada Jumat (21/9).

Sambil meneriakkan "Libya, Libya", ratusan demonstran masuk, menurunkan bendera milisi dan membakar satu kendaraan di dalam markas Ansah Ash-Shari'ah di Benghazi.

Bangunan itu dulu adalah markas pasukan mantan pemimpin Libya Muammar Gaddafi, yang berusaha memadamkan protes pertama yang memicu perlawanan tahun lalu. Kerumunan orang mengayunkan pedang dan bahkan golok daging, sambil berteriak "Tak lagi ada Alqaida!" dan "Darah kami yang mengalir untuk kebebasan tak boleh sia-sia!".

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement