REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, Rabu (26/9), menuduh sebagian kekuatan hegemoni mengintimidasi negerinya. Ahmadinejad mengutip ancaman militer dari Israel.
"Persaingan senjata dan intimidasi lewat senjata nuklir dan senjata pemusnah massal oleh kekuatan hegemoni telah lazim terjadi," kata Ahmadinejad di Markas PBB, New York, dalam debat tahunan Sidang Majelis Umum PBB.
"Ancaman yang berlanjut oleh Zionis yang tidak beradab,'' katanya. ''Ancaman untuk melancarkan aksi militer terhadap negara besar kami adalah contoh jelas mengenai kenyataan pahit ini."
Pernyataan Ahmadinejad disampaikan setelah Presiden AS, Barack Obama, Selasa, di podium yang sama memperingatkan waktu 'bukan tak terbatas' bagi penyelesaian diplomatik masalah nuklir Iran. Washington akan melakukan 'apa yang harus' guna menghentikan Teheran memiliki bom nuklir.
Negara besar Barat dan Israel telah lama mencurigai Teheran secara diam-diam membuat senjata nuklir. Tapi, Iran berkeras program nuklirnya semata-mata bertujuan sipil.
Israel secara terbuka telah mengancam akan menggunakan serangan untuk mendahului guna menghancurkan instalasi nuklir Iran.
Ikuti Whatsapp Channel Republika