Kamis 27 Sep 2012 13:49 WIB

MUI: Islam tidak Mengajarkan Kekerasan

Logo MUI
Foto: kemenag.go.id
Logo MUI

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku menegaskan, aksi terorisme bertentangan dengan ajaran agama dan terlebih Islam sebagai agama damai dan tidak mengajarkan umatnya untuk melakukan kekerasan serta saling membunuh.

"Islam adalah agama 'rahmatan lil alamin' yang memberikan rahmat bagi segenap alam dan isinya. Tidak ada mengajarkan kekerasan, apalagi sampai membunuh orang tanpa dasar," kata Ketua MUI Maluku, Idrus Toekan di Ambon, Kamis (27/9).

Penjelasan Idrus Toekan terkait penangkapan sejumlah warga yang diduga terlibat jaringan terorisme oleh tim Detasemen Khusus (Densus) 88 anti teror Mabes Polri di Kota Ambon dan Kota Tual awal bulan ini.

"MUI sendiri telah melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada seluruh komponen masyarakat agar tidak mudah terpancing dengan adanya ajakan menyesatkan dari oknum-oknum tertentu. Kalau mau dibahas, maka ceritanya cukup panjang tapi yang jelas ada program dari MUI secara khusus untuk penanggulangan masalah terorisme," katanya.

Majelis Ulama Indonesia Maluku juga mengajak umatnya untuk mempertebal iman dan taqwa serta tidak mudah terprovokasi berbagai isu yang sifatnya merugikan, apalagi sampai diajak menjadi anggota jaringan terorisme dengan menggunakan kedok agama.

Idrus Toekan juga mengakui kalau MUI Maluku saat ini sementara memperjuangkan anggaran dari pemerintah dalm menunjang program-program pemberdayaan umat dari berbagai lembaga non pemerintah kepada masyarakat.

"Tapi yang intinya, Islam itu adalah agama yang mengajarkan kedamaian dan terorisme justeru bertentangan dengan agama sehingga kami terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat lewat berbagai kegiatan dakwah maupun khotbah-khotbah," tandasnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement