REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan melakukan penyelidikan mengenai penyebab tabrakan antara kapal ferry KMP Bahuga Jaya dan kapal tanker berbendera Singapura, MT Norgas Cathinka di Selat Sunda.
Berada dalam perjalanan internasional, KNKT meyakini peralatan dan kelengkapan kapal Norgras Chatinka lengkap.
"Kapal itu kan International Road, harusnya sih sudah lengkap semua peralatan seperti radar dan lampu. Nanti lah kita periksa," kata Ketua KNKT, Tatang Kurniadi, yang ditemui di Pelabuhan Merak, Banten, Kamis (27/9).
Tatang menambahkan, dalam setiap kecelakaan yang terjadi di Indonesia akan ditangani pemerintah Indonesia, dalam hal ini KNKT, meskipun adanya kapal asing yang terlibat. Selain itu juga ada aturan di International Maritime Organization (IMO) terkait kewenangan penyelidikan setiap kecelakaan.
Pihaknya akan mengkonfirmasikan kepada dua kapal yang terlibat tabrakan bagaimana action sebelum mengalami tabrakan. Apakah ada dari kapal tersebut yang berupaya untuk menghindar atau tidak.
"Setiap kecelakaan kan pasti ada malfungsi dalam sistem, ini yang harus kita cari. Target biasanya selesai dalam waktu tiga bulan. Seperti kasus Sukhoi, Oktober nanti sudah selesai," tegasnya.