Selasa 02 Oct 2012 05:30 WIB

Yusupandi Jamaah Haji Pertama Meninggal di Makkah

Rep: Heri Ruslan/ Red: Taufik Rachman
Balai Pengobatan Haji Indonesia daerah kerja Makkah
Foto: Heri Ruslan/Republika
Balai Pengobatan Haji Indonesia daerah kerja Makkah

REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Yusupadi bin Marjo Suwito (62 tahun), jamaah haji kloter 3 asal embarkasi Solo Kloter tutup usia seusai menunaikan umrah, Senin (1/10) pukul 14.00 waktu Arab Saudi (WAS).

''Meninggal dunia akibat terkena serangan penyakit jantung,'' ujar dr Imam Wahudi SpAN, dokter Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) daerah kerja Makkah.

Menurut Imam, jamaah yang tinggal di sektor IX wilayah Misfalah itu mengalami sesak nafas saat tiba di pemondokannya. Jamaah haji itu langsung mendapat pertolongan darurat dilarikan ke BPHI.

''Setelah kita periksa, gula darahnya rendah, tensinya rendah dan denyut jantungnya berhenti,'' tutur dr Imam. Kemungkinan, kata dia, jamaah ini belum makan dan kecapean setelah mengerjakan umrah.

Ini adalah jamaah haji Indonesia pertama yang meninggal di BPHI Makkah. Dua orang anggota jamaah haji Indonesia lainnya meninggal dunia masing-masing Saodah Muawanah bt Katiran (58 tahun) yang mengembuskan nafas terakhirl pukul 07.00 WAS, dalam perjalanan dari Madinah ke Makkah. Sedangkan Endang Rusmiatun bt Rusmin (50) yang meninggal di Masjid Nabawi, Madinah, pukul 18.30 Ahad.

Endang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 27 embarkasi Solo, sedangkan Saodah tergabung dalam kloter 13 embarkasi Surabaya.

Sampai Senin telah tujuh jamaah haji Indonesia meninggal dunia, baik di Madinah, dalam perjalanan ke Makkah dan di Makkah. Jemaah yang lebih awal meninggal masing-masing, Siti Rahmalia binti Yasin yang berusia 67 tahun.

Sumardi SM embarkasi Solo berusia 55 tahun, Indriano bin Khairunas embarkasi Padang berusia 49 tahun, Juju bt Lili Adinata embarkasi Jakarta berusia 54 tahun.

Pihak kesehatan di Misi Haji Indonesia, Daerah Kerja Makkah mengimbau jamaah haji agar menilai kesehatannya masing-masing dalam mengikuti ritual sunah haji. Bila dianggap kesehatannya kurang fit, mungkin perlu dipertimbangkan penundaan ibadah yang menguras tenaga tersebut sampai kesehatannya pulih.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement