REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Militer Turki, Rabu, menyerang sasaran di Suriah sebagai reaksi atas serangan mortir di Turki tenggara dari wilayah Suriah, demikian isi pernyataan yang dikeluarkan oleh perdana menteri Turki.
Turki menyerang sasaran Suriah, setelah bom artileri dari Suriah jatuh di Turki dan menewaskan lima orang di Akcakale, Kota Kecil perbatasan di Provinsi Sanliurfa, Turki.
"Angkatan Bersenjata kami di wilayah perbatasan telah memberi reaksi yang diperlukan sejalan dengan peraturan bertindak. Sasaran di Suriah, yang dideteksi oleh radar, ditembak dengan menggunakan bom," kata pernyataan tertulis itu.
Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu telah menghubungi Sekretaris Jenderal NATO Jenderal Anders Fogh Rasmussen, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan utusan khusus gabungan PBB-Liga Arab Lakhdar Brahimi, kata pernyataan tersebut.
Sehubungan dengan itu, dewan NATO direncanakan mengadakan pertemuan darurat, tambahnya.
"Turki takkan pernah berdiam diri terhadap provokasi semacam ini oleh rejim Suriah di dalam kerangka kerja peraturan bertindak dan hukum internasional," kata pernyataan tersebut sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau ANTARA News, di Jakarta, Kamis pagi.
Gurbernur Sanliurfa Celalettin Guvenc mengatakan tiga atau empat bom artileri Suriah mendarat di Kota Kecil Akcakale di Provinsi Sanliurfa, yang berbatasan dengan Suriah, kata kantor berita setengah resmi, Anatolia.
Salah satu bom artileri itu menghantam satu rumah sekitar pukul 16.30 waktu setempat (20.30 WIB), menewaskan seorang ibu dan empat anaknya di dalam rumah tersebut. "Dalam kejadian ini, 10 orang cedera, termasuk beberapa personel polisi. Dua di antara korban cedera berada dalam kondisi serius," kata Guvenc.
"Kami telah mengungsikan 30 warga di wilayah di dekat perbatasan Turki-Suriah, dan sekolah diliburkan sebagai langkah pencegahan," Guvenc menambahkan.
Gubernur itu mendesak rakyat Turki agar "menahan diri". Ditambahkannya, "Kami telah memberitahu perdana menteri mengenai perkembangan kejadian ini. Semua pertemuan yang perlu diadakan di Ankara."
"Ledakan di Kota Kecil Akcakale dari wilayah Suriah mengakibatkan kepanikan besar, dan langkah pengamanan ketat telah dilakukan di kota kecil itu," kata Wali Kota Akcakale Abdulhakim Ayhan sebagaimana dikutip Anatolia.
Ayhan mengatakan dua ledakan terpisah terjadi di kota kecil tersebut. "Setelah ledakan pertama, banyak rumah dan tempat usaha rusak. Ledakan kedua terjadi di lokasi yang sama," Ayhan menambahkan.
Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan menerima informasi mengenai ledakan tersebut dari Gubernur Sanliurfa Celalettin Guvenc, dan mengadakan pertemuan darurat oleh para pejabat senior, kata NTV.
Juru Bicara NATO Oana Lungescu, Rabu, mengatakan NATO secara seksama dan khawatir memantau situasi di Turki tenggara.
Ankara telah berulangkali mengeluh tentang peluru senjata dan bom artileri yang nyasar dari Suriah ke dalam wilayahnya. Pekan lalu, pemerintah Turki menyatakan akan melakukan tindakan jika serangan mortir terulang terhadap daerahnya dari Suriah.