REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Penjaga pantai dan polisi militer Argentina melakukan aksi protes mengenai masalah gaji pada Rabu waktu setempat. Aksi yang tidak pernah terjadi sebelumnya itu memicu pemerintah memecat para komandan dua kesatuan tersebut.
Pemogokan menyangkut gaji biasa terjadi di Argentina. Negara dimana inflasi mencapai lebih dari 20 persen setiap tahunnya.
Tetapi, itu adalah pertama kali dalam sejarah bahwa pasukan militer Argentina turun ke jalan-jalan menyangkut gaji. Perundingan untuk mengakhiri sengketa itu berlangsung sampai larut malam.
"Kami mendukung demokrasi. Ini bukan satu pemberontakan politik. Tidak ada hal yang aneh," kata perwira polisi militer, Fernando Parodi, melalui pengeras suara dalam satu unjuk rasa di depan markas besar polisi militer.
"Kami adalah pekerja seperti para pekerja lainnya. Pekerja yang harus membantu keluarga-keluarga kami," kata Parodi.
Para pemimpin penting polisi militer dan penjaga pantai Argentina dicopot oleh pemerintah sehari sebelumnya. Protes-protes itu dimulai pada Selasa ketika para personel melakukan unjuk rasa menentang tindakan administratif pemerintah yang memotong gaji mereka sampai 70 persen.
Pemogokan itu segera berubah menjadi tuntutan bagi kenaikan gaji. Pemerintah berjanji akan meninjau kembali kebijakan pemotongan gaji yang telah memiciu aksi protes itu.