REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, menyayangkan bentrokan yang terjadi antara mahasiswa dengan aparat di depan Gedung DPD Banten dan di depan kampus IAIN Maulaha Hasanudin Banten, Kamis (4/10) kemarin.
"Kemarin ibu juga mendapat laporan bahwa para mahasiswa merusak sejumlah fasilitas umum. Kenapa fasilitas umum harus dirusak, apalagi jangan sampai menganggu ketertiban umum dan merugikan masyarakat," kata Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah di Serang, Jumat, menanggapi
Gubernur mengatakan, ia siap menerima para mahasiswa jika memang ada aspirasi yang ingin disampaikan. Baik dengan cara dialog atau bertemu langsung dengan gubernur meski tidak dalam kesempatan yang terlalu formal.
"Jangan ada anggapan dari mahasiswa sulit bertemu gubernur untuk berdiskusi atau berdialog," ungkapnya.
Sebelumnya pada kamis (5/10) kemarin, ratusan mahasiswa bentrok dengan aparat kepolisian saat melakukan aksi unjuk rasa di depan DPRD Banten pada peringatan HUT ke-12 Provinsi Banten.
Bentrokan terjadi karena para mahasiswa akan memaksa masuk gedung DPRD Banten, namun dijaga ketat polisi hingga terjadi saling pelemparan dan penembakan gas air mata.
Ketegangan antara mahasiswa dan polisi juga berlanjut hingga jalan Jenderal Sudirman depan Kampus IAIN Maulana Hasanudin Banten, polisi berusaha membubarkan para mahasiswa yang diduga merusak sejumlah fasilitas umum di jalan raya Kota Serang.