REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan warga Jakarta menuntut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyelesaikan polemik yang tengah bergulir antara KPK dan Polri. Tuntutan itu disampaikan lewat aksi damai di Bundaran HI, Ahad (7/10).
Dalam aksi tersebut, sejumlah warga yang tengah menikmati hari bebas kendaraan juga terlihat turut serta. Mereka pun ikut meneriakkan yel aksi yang digelar tepat di seberang Hotel Hyatt, Jakarta.
"Save KPK, Save Indonesia, Selamatkan KPK," pekik sejumlah peserta aksi yang sebagian besar mengenakan pakaian putih.
Selain dihadiri sejumlah penikmat hari bebas kendaraan, aksi yang berlangsung pada satu titik itu juga menghadirkan sejumlah tokoh dan akademisi. Dari pantauan Republika, tokoh dan akademisi yang turut serta meramaikan aksi antara lain Goenawan Muhamad, Anis Baswedan, Usman Hamid, Haryono Umar, dan Effendi Ghazali.
Dalam kesempatan itu, Tokoh LSM, Usman Hamid, menyayangkan kelambanan Presiden SBY dalam menyampaikan pendapatnya soal kisruh antara KPK dan Polri. Menurut dia, presiden memiliki peran penting dalam penyelesaian polemik itu.
"Presiden jangan hanya memantau lewat televisi, dia harus berkomentar terkait hal ini (Polri-KPK)," tegas Usman di atas podium orasi yang telah disiapkan