REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pemerintah Filipina mencapai kesepakatan rencana perdamaian dengan Front Perlawanan Muslim Moro (MILF). Rencana perjanjian damai ini akan menyudahi bentrokan antara kedua kubu yang telah berlangsung beberapa dekade.
Kesepakatan tersebut mencakup rencana pembentukan daerah semi-otonom bagi 12 ribu Muslim Moro di Pulau Minadanao. Wilayah ini diklaim oleh pihak MILF sebagai tanah nenek moyang mereka.
"Kerangka kesepakatan ini akan membuka jalan bagi perdamaian yang berkelanjutan di Mindanao," kata Presiden Filipina, Benigno Aquino seperti dilansir AFP, Senin (8/10).
Aquino mengatakan, perbedaan pendapat yang selama ini mengganjal proses perdamaian telah berhasil diatasi. Kedua pihak berkomitmen untuk menyelesaikan perjanjian damai sebelum masa pemerintahan Aquino berakhir pada pertengahan 2016 mendatang. "Kami merasa puas dan patut mengucapkan terima kasih kepada Presiden atas kesepakatan ini," kata Wakil Ketua MILF, Ghazali Jafaar.