Selasa 09 Oct 2012 09:00 WIB

Arab Saudi Dukung Atlet Muslimah

Atlet Arab Saudi, Sarah Attar.
Foto: Anja Niedringhaus/AP
Atlet Arab Saudi, Sarah Attar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Arab Saudi mendukung atlet perempuan muslim dalam ajang olah raga internasional selama para atlet menggunakan pakaian muslimah saat lomba, kata Duta Besar Arab Saudi Mustafa Ibrahim Bin Al Mubarak di Jakarta, Senin (9/10).

"Kerajaan Saudi Arabia telah melibatkan perempuan dalam kegiatannya, termasuk para atlet perempuan untuk mengikuti ajang olahraga apapun, selama menggunakan pakaian muslim dalam olah raga," kata Mustafa kepada wartawan.

Mustafa mengatakan bahwa kaum perempuan adalah sahabat bagi kaum laki-laki di Arab Saudi, sehingga dapat mendukung keikutsertaannya secara penuh dalam berbagai kegiatan.

"Aspek itu tentu mencakup keikutsertaan perempuan, dimana raja telah menetapkan kurikulum dalam olah raga di sekolah yang dapat diikuti oleh anak laki-laki dan perempuan," ujar Mustafa.

Dalam keikutsertaannya pada ajang Olimpiade London 2012 beberapa waktu lalu, Pemerintah Arab Saudi meminta izin kepada pihak penyelenggara olimpiade, agar para atlet muslimah dapat mengikuti ajang olah raga tersebut dengan menggunakan pakaian olah raga muslim.

Menurut Mustafa, apabila permintaan tersebut ditolak oleh pihak penyelenggara, maka Arab Saudi akan menarik atletnya untuk menghikuti perhelatan olahraga bergengsi itu.

"Namun, pemerintah Arab Saudi merasa senang, karena permintaan kami diterima, sehingga para atlet muslimah kami dapat melanjutkan pertandingan," kata Mustafa. Partisipasi atlet muslim pada ajang olimpiade London mencapai 3.000 orang dari 10.000 atlet yang berpartisipasi.

Pihak penyelenggara diakui menghargai para atlet muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa dengan menyiapkan hidangan berbuka dan menghentikan pertandingan menjelang magrib selama olimpiade berlangsung. 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement