REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Sebanyak 1000 mahasiswa dari 26 perguruan tinggi di Bandung dan sekitarnya mengikuti Workshop Wirausaha Mandiri di Trans Hotel Bandung, Kamis (11/10). Workshop ini, merupakan salah satu komitmen dari Bank Mandiri untuk mengembangkan kewirausahaan dan pendidikan di Indonesia.
Tahun ini, kegiatan berlangsung di lima kota yaitu Surabaya, Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Makassar dengan total peserta mencapai 3.500 mahasiswa. Direktur Mikro dan Retail Banking Mandiri Budi G. Sadikin mengatakan, Bank Mandiri ingin memacu generasi muda untuk menciptakan inovasi melalui workshop WMM dan berbagi ilmu dan pengalaman di kegiatan Mandiri Edukasi.
"Kami berkomitmen untuk mengembangkan pendidikan dan kewirausahaan di Indonesia," jelas Budi.
Pada kegiatan workshop ini, hadir para pembicara dan motivator nasional seperti Perry Tristianto dari The Big Price Cut Group, Hari S. Sungkari selaku Direktur Mitra Mandiri Informatika, Rene Suhardono serta pemenang program Wirausaha Muda Mandiri dan Young Technopreneur 2011.
Sementara itu, untuk Mandiri Edukasi sendiri, katanya, serentak digelar di 198 sekolah serta 13 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Program Mandiri Edukasi ini, jelasnya, diikuti oleh 19.800 siswa SD, SMP dan SMA serta 6.500 mahasiswa.
Selain menggelar edukasi, Bank Mandiri juga memberi bantuan buku perpustakaan di sekolah dasar dan lanjutan senilai total Rp990 juta serta beasiswa Mandiri Prestasi sebesar Rp12,4 miliar bagi 260 mahasiswa dari 13 perguruan tinggi.
Sebelumnya, Bank Mandiri juga menggelar beberapa program untuk merangsang generasi muda berwirausaha seperti penghargaan Wirausaha Muda Mandiri (WMM), Mandiri Young Technopreneur, WMM Goes to Pesantren, National Lecturer Series, Series, Workshop WMM.
Bank Mandiri, katanya, telah membuka pendaftaran program penghargaan Wirausaha Muda Mandiri 2012 dan program Mandiri Young Technopreneur 2012 secara online sejak Juli lalu, "Seluruh kegiatan ini diselenggarakan dengan menggunakan dana anggaran program Bina Lingkungan Mandiri. Sampai September, kegiatan menghabiskan anggaran mencapai Rp 57 miliar," jelas Budi.