Kamis 11 Oct 2012 20:27 WIB

Saksi Ahli: Kasus Buol Kasus Pemerasan

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Fernan Rahadi
 Bupati Buol Amran Batalipu diperiksa KPK.
Foto: Agung Rajasa/Antara
Bupati Buol Amran Batalipu diperiksa KPK.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang saksi ahli Profesor Syafrudin Kalo menyatakan kasus perkara korupsi pengurusan Hak Guna Usaha (HGU) perkebunan di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah bisa dikategorikan sebagai kasus pemerasan. Sebab, ada orang yang dimintai uang sebagai korban pemerasan.

“Kalau orang itu dimintai, maka bisa disebut korban,” kata Syafrudin di hadapan  majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (11/10). Ia dihadirkan bersama dua saksi ahli lainnya dalamdalam sidang lanjutan perkara dengan terdakwa Direktur Operasional HIP Gondo Sudjono tersebut.

Menurut Syafrudin, pemberian uang kepada seorang bupati itu bisa dimungkinkan sebagai pemerasan. Karena,  ada dua sebab yakni adanya tekanan fisik dan adanya tekanan psikologis.

Gondo Sujono kini sedang menjalani persidangan di Pengadilan Tipikor atas sangkaan penyuapan terhadap Bupati Buol. Hartati Murdaya sendiri juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus yang sama.

Kasus  ini bermula dari adanya permintaan sejumlah dana oleh Amran Batalipu kepada perusahaan kelapa sawit PT HIP milik Hartati Murdaya. Sebelumnya Hartati Murdaya juga telah menegaskan bahwa dirinya tidak setuju memberikan sejumlah dana kepada Amran Batalipu. Namun sebagai seorang pengusaha yang berinvestasi di Buol Hartati menyatakan  dirinya juga tidak bisa secara mentah-mentah melakukan penolakan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement