REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- The Rolling Stones merilis single terbaru Doom and Gloom, Kamis waktu AS atau Jumat (12/10) pagi WIB. Lagu terbaru dalam kurun enam tahun terakhir itu mendapat beragam kritik.

Memperingati hari jadi band ini yang ke-50, para rocker veteran Inggris di balik (I Can't Get No) Satisfaction dan Honky Tonk Women kembali ke genre awal mereka, blues bertempo cepat.

Doom and Gloom adalah salah satu dari dua lagu baru dalam album GRRR! yang mulai dijual pada 12 November. Sebagian kritikus merasa lega karena lagu tersebut terdengar khas Rolling Stones.

"Industri musik menyangka bahwa lagu baru Rolling Stones dibuat demi mendongkrak penjualan album kompilasi atau tiket tur konser," tulis Dan Silver di tabloid Mirror seperti dikutip Reuters.

"Sungguh lega bahwa ternyata bagus," tambah dia merujuk tiga dari lima bintang review darinya untuk Rolling Stones.

Neil McCormick dari Daily Telegraph juga memberi tiga bintang untuk Doom and Gloom. Dia mengatakan itu adalah "bisnis yang biasa" bagi band dan membandingkan lagu barunya dengan basement rock dari album Exile on Main Street pada 1972.

Kedua kritikus itu sama-sama berpendapat bahwa bagian terjelek dari lagu itu adalah vokal Mick Jagger. "Bagian terbaik adalah saat dia berhenti bernyanyi dan mulai meniup," kata McCormick soal interlude harmonika.

Ikuti Whatsapp Channel Republika