REPUBLIKA.CO.ID, Tatkala kaum musyrikin minta dari Rasulullah SAW agar mengeluarkan tanda-tanda alamiah supaya mereka memercayainya, maka turunlah ayat Alquran yang menyatakan penolakan tegas terhadap permintaan mereka.
Allah SWT berfirman, "Dan mereka berkata, 'Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga kamu memancarkan mata air dari bumi untuk kami'." (QS. Al-Isra' :90).
Kemudian Firman-Nya, "Atau kamu mempunyai sebuah kebun kurma dan anggur, lalu kamu alirkan sungai-sungai di celah kebun yang deras alirannya." (QS. Al-Isra': 91).
“Atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping atas kami, sebagaimana kamu katakan atau kamu datangkan Allah dan malaikat-malaikat bertatap muka dengan kami." (QS. Al-Isra': 92).
"Atau kamu mempunyai sebuah rumah dari emas atau kamu naik ke langit. Dan kami sekali-kali tidak akan memercayai kenaikanmu itu hingga kamu turunkan atas kami sebuah kitab yang kami baca. Katakanlah, 'Maha Suci Tuhanku, bukankah aku ini hanya seorang manusia yang menjadi Rasul'." (QS. Al-Isra': 93).
Di tempat lain, Allah menyebut hal-hal yang mencegah turunnya tanda-tanda alamiah yang mereka usulkan. Firman Allah SWT, "Dan sekali-kali tidak ada yang menghalang-halangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasaan Kami), melainkan karena tanda-tanda itu telah didustakan oleh orang-orang yang dahulu.”
“Dan telah Kami berikan kepada Tsamud unta betina itu (sebagai mukjizat) yang dapat dilihat, tetapi mereka menganiaya unta betina itu. Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakut-nakuti." (QS. Al-Isra': 59).
Dalam surat lain Allah menolak permintaan turunnya tanda-tanda yang lain dengan mengatakan bahwa Alquran sendiri sudah cukup untuk menjadi tanda bagi Muhammad SAW.
Allah SWT berfirman, "Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya Kami telah menurunkan kepadamu Alkitab (Alquran), sedang dia dibacakan kepada mereka? Sesungguhnya dalam (Alquran) itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman." (QS. Al-Ankabut: 51).