Selasa 16 Oct 2012 13:15 WIB

KSAU: Jatuhnya Jet TNI Baru Pertama

Rep: Esthi Maharani/ Red: Hafidz Muftisany
  Pesawat Hawk 200 Single Seater (Kursi Tunggal) milik TNI AU jatuh sekitar 3 km dari Bandara Sultan Syarief Kasim II Pekanbaru, Selasa (16/12).
Foto: Antara
Pesawat Hawk 200 Single Seater (Kursi Tunggal) milik TNI AU jatuh sekitar 3 km dari Bandara Sultan Syarief Kasim II Pekanbaru, Selasa (16/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pesawat tempur milik TNI Angkatan Udara jatuh di Pekanbaru, Riau pada Selasa (16/10). Meski sudah ada beberapa kali peristiwa jatuhnya pesawat, namun untuk jenis pesawat tempur ini disebutkan relatif baru terjadi.

”Masih relatif baru ini. Kalau pesawat tempur kan baru pertama kali ini,” kata Kepala Satuan Angkatan Udara, Marsekal Imam Sufaat saat ditemui di Istana Negara.Ia menjelaskan pangkalan untuk pesawat tempur jenis Hawk 200 ada di dua tempat yakni Pekanbaru, Riau dan Pontianak, Kalimantan Barat.

Ia mengatakan masih belum menerima laporan utuh terkait kecelakaan tersebut. Namun, dari data sementara, pilot penerbang yang masih berpangkat Letnan. Pilot dikabarkan selamat karena sebelum pesawat itu jatuh, berhasil menggunakan kursi pelontar.

Seperti diberitakan sebelumnya,  pesawat Hawk 200 milik Skuadron Udara 12 Black Panther jatuh di permukiman Pandau Permai sekitar pukul 09.46, di Desa Pasir Putih, Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement