REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Dalam hasil survei beberapa lembaga survei menunjukkan semakin merosotnya tingkat elektabilitas dan popularitas partai-partai Islam.
Bahkan partai-partai Islam ini terancam tinggal nama karena diperkirakan tidak akan meloloskan wakilnya ke parlemen karena tidak lolos Parliamentary Threshold (PT).
Rencananya Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPR, Hidayat Nur Wahid akan melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin di kantor PP Muhammadiyah pada Rabu (17/10) siang. Kemungkinan dalam pertemuan tersebut akan membahas masalah mengenai penurunan elektabilitas partai-partai Islam.
"Pak Din Syamsuddin, Ketum PP Muhammadiyah akan menerima kami di kantornya sekitar pukul 13.00 WIB," kata Hidayat Nur Wahid kepada Republika, Rabu (17/10).
Posisi partai-partai Islam di mata publik semakin menurun jika dilihat dari hasil survei-survei, terakhir dilakukan Lembaga Survei Nasional (LSN). Dalam survei tersebut, partai-partai Islam berada di peringkat bawah dalam kemungkinan akan dipilih para responden dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 mendatang.
PKS mendapatkan 4,5 persen, Partai Amanat Nasional (PAN) mendapatkan 1,9 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendapatkan 1,4 persen dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendapatkan 0,9 persen.
Jumlah ini jauh di bawah perolehan suara partai-partai nasionalis seperti Partai Golkar yang meraih 14,4 persen, PDI Perjuangan meraih 11,7 persen dan Partai Demokrat meraih 5,4 persen.