REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berencana melepas sebagian besar kepemilikan saham di anak perusahaannya, BNI Multifinance. Pelepasan saham (divestasi) tersebut akan memprioritaskan investor lokal.
“Pemegang saham asing di BNI sudah 24 persen, itu sudah cukup besar. Kami harapkan sisanya dari lokal, “ ujar Direktur Utama BNI, Gatot M Suwondo, Selasa (16/10).
Divestasi saham untuk anak-anak perusahaan tersebut dilakukan untuk restrukturisasi perusahaan. Selain BNI Multifinance yang bergerak di sektor pembiayaan kendaraan bermotor, BNI memiliki PT BNI Life Insurance, PT BNI Sekuritas, dan PT BNI Syariah.
Gatot mengatakan BNI akan memiliki saham mayoritas dan minoritas di anak-anak perusahaannya. Kepemilikan saham BNI di BNI Sekuritas akan tetap dipertahankan mayoritas.
Demikian halnya dengan kepemilikan BNI di BNI Life dan BNI Syariah. Namun, Gatot mengatakan BNI baru bersedia melepas sebagian besar kepemilikan sahamnya di BNI Multifinance. “Untuk multifinance, minoritas saja kami bersedia, “ tegasnya.
Menurut Gatot, pihaknya masih mencari partner atau investor yang tepat untuk memegang kendali di BNI Multifinance. Investor yang diharapkan membeli saham anak perusahaan tersebut memiliki kapasitas besar. “Kami harapkan ada transfer pengetahuan yang kapasitasnya besar, tidak tanggung, “ ujarnya.
Investor yang akan mengakuisisi BNI Multifinance juga harus berinvestasi jangka panjang. “Kami tidak mau partner yang come and go (datang dan pergi). Dulu seperti itu ada partner, begitu krisis, dia kabur, “ ungkap Gatot.