Rabu 17 Oct 2012 10:28 WIB

Divestasi Sektor Multifinance, BNI Prioritaskan Investor Lokal

Rep: Nur Aini/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
 Salah satu kantor cabang BNI 46.
Foto: Antara/Dhoni Setiawan
Salah satu kantor cabang BNI 46.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berencana melepas sebagian besar kepemilikan saham di anak perusahaannya, BNI Multifinance. Pelepasan saham (divestasi) tersebut akan memprioritaskan investor lokal.    

“Pemegang saham asing di BNI sudah 24 persen, itu sudah cukup besar. Kami harapkan sisanya dari lokal, “ ujar Direktur Utama BNI, Gatot M Suwondo, Selasa (16/10).    

Divestasi saham untuk anak-anak perusahaan tersebut dilakukan untuk restrukturisasi perusahaan. Selain BNI Multifinance yang bergerak di sektor pembiayaan kendaraan bermotor, BNI memiliki PT BNI Life Insurance, PT BNI Sekuritas, dan PT BNI Syariah.

Gatot mengatakan BNI akan memiliki saham mayoritas dan minoritas di anak-anak perusahaannya. Kepemilikan saham BNI di BNI Sekuritas akan tetap dipertahankan mayoritas.

Demikian halnya dengan kepemilikan BNI di BNI Life dan BNI Syariah. Namun, Gatot mengatakan BNI baru bersedia melepas sebagian besar kepemilikan sahamnya di BNI Multifinance. “Untuk multifinance, minoritas saja kami bersedia, “ tegasnya.     

Menurut Gatot, pihaknya masih mencari partner atau investor yang tepat untuk memegang kendali di BNI Multifinance. Investor yang diharapkan membeli saham anak perusahaan tersebut memiliki kapasitas besar. “Kami harapkan ada transfer  pengetahuan yang kapasitasnya besar, tidak tanggung, “ ujarnya.    

Investor yang akan mengakuisisi BNI Multifinance juga harus berinvestasi jangka panjang. “Kami tidak mau partner yang come and go (datang dan pergi). Dulu seperti itu ada partner, begitu krisis, dia kabur, “ ungkap Gatot.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement