Banyak Tantangan Mengadang
Komunitas Muslim Tonga menghadapi banyak tantangan dalam menumbuhkan Islam dan mempertahankannya. Isu utamanya adalah pendidikan Islam.
Hingga sekarang, tempat satu-satunya untuk mendapatkan pembelajaran Islam bagi anak-anak hanyalah masjid dan Islamic Center.
Pada April 2007, sebuah sekolah asrama Muslim dibangun di Tongatapu. Sekolah ini khusus melayani para yatim piatu yang berasal dari pulau-pulau yang terisolasi dan kampung-kampung terpencil.
Di sana mereka bisa tinggal tanpa dipungut biaya. Sekolah tersebut melaksanakan kurikulum yang sama dengan sekolah Tonga pada umumnya, namun dengan tambahan mata pelajaran, seperti bahasa Arab dan studi Islam.
Anak-anak non-Muslim tidak dipaksa untuk mempelajari mata pelajaran tersebut. Mereka juga tidak dipaksa untuk masuk islam.
Kemudian, Abdul Rahim, pekerja dakwah yang berdedikasi sekaligus pengacara di Selandia Baru, mengunjungi Tonga secara reguler. Selama kunjungan tersebut, dia memberikan kuliah Islam untuk warga Muslim. Dia juga memberikan buku-buku dan bacaan untuk meningkatkan pengetahuan mereka.
Namun, ini saja tidak cukup untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang Islam. Apalagi, jumlah Muslim Tonga masih sangat sedikit.
Ditambah lagi, adanya tekanan dari keluarga dan minimnya dukungan dari organisasi Muslim di dunia. Akibatnya, sejumlah individu yang memeluk Islam, lalu hilang minatnya dan kembali masuk Kristen.