Sabtu 20 Oct 2012 18:21 WIB

Partai Islam Dinilai Belum Tampil

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Chairul Akhmad
Partai Islam (ilustrasi).
Partai Islam (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIKINI – Merosotnya perolehan suara partai-partai berideologi Islam atas poling yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) menimbulkan ironi.

 

Fakta bahwa penganut agama Islam di Indonesia mencapai 85% dari jumlah penduduk Indonesia ternyata tak terlalu menolong.

 

Menurut Peneliti LSI, Adji Al-Faraby, partai-partai Islam belum bisa memberikan tawaran janji politik yang islami. Padahal menurutnya, sebagai partai yang berbasis pada ideologi keislaman, mereka seharusnya mampu memberikannya.

 

Hal ini semakin diperburuk dengan peran partai nasionalis yang dalam pandangan Adji kini sudah menyentuh nilai-nilai keislaman.

 

“Misalnya Partai Demokrat yang memilki Majelis Dzikir SBY. Ini membuat kedudukan mereka di mata masyarakat juga memilki nilai keislaman,” ucapnya dalam acara diskusi bertema Merosotnya Perolehan Suara Partai Islam di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (20/10) pagi.

 

Selain itu, menurutnya partai-partai nasionalis yang kini ada di roda pemerintahan utama telah banyak menghasilkan kebijakan politik yang islami.

 

“Sebut saja sistem perbankan syariah dan Undang-undang pernikahan, keduanya adalah contoh-contoh hasil yang membuat perbedaan partai Islam dan nasionalis tak terlalu terlihat,” tambahnya.

 

Kenyataan inilah menurutnya yang membuat masyarakat terdorong untuk lebih memilih partai nasionalis yang dianggap lebih kuat dan populer.

 

Belum lagi masalah konflik yang belakangan ini kerap menyeret-nyeret nama Islam. Partai-partai Islam justru menurutnya kurang terlihat tampil dalam usaha penyelesaian konflik-konflik yang ada.

“Ditambah lagi kehadiran tokoh Islami yang sesuai dengan citra partai yang sejauh ini belum mampu mereka munculkan. Semua ini sedikit banyak membuat kepercayaan umat Muslim sendiri menurun pada partai Islam,” kata dia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement