REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi pada Sabtu (20/10) waktu setempat mengutuk pelaku pemboman mobil yang menewaskan seorang pejabat senior keamanan di Lebanon. Pemerintah Saudi memperingatkan akan terjadi kekacauan jika pelaku tidak tertangkap.
Kerajaan "mengutuk tindak pidana ini," kata seorang pejabat Saudi dalam satu pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita negara SPA.
Dia mengatakan pembunuhan polisi kepala intelijen Wissam al-Hassan pada Jumat adalah bukti "bahwa pelaku dari aksi teroris keji yang menargetkan keamanan dan stabilitas Lebanon tidak memiliki semua nilai-nilai moral Islam dan manusia."
"Arab Saudi menekankan bahwa penting untuk menemukan biang keladi serangan itu, karena jika masalah ini tidak dilakukan dapat menyebabkan kekacauan, pembunuhan orang-orang terhormat dan mengancam keamanan Lebanon, "kata pernyataan itu.
Hassan dikenal sebagai sosok yang menyalahkan Damaskus untuk serangkaian pembunuhan politik di Lebanon termasuk terhadap mantan perdana menteri Rafiq Hariri. Pembunuhan terhadapnya seperti dilaporkan membuat negaranya terguncang dan menyebabkan struktur politik negara rapuh.