REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Persatuan Pembangunan tak mau ambil pusing dengan hasil survei yang menyatakan elektabilitas partai Islam bakal melorot di Pemilu 2014. Bagi Partai Persatuan Pembangunan, survei tidak melulu merepresentasikan kondisi riil dinamika politik di masyarakat.
"Survei ibarat termometer yang hanya bisa mengukur temperatur sesaat, bukan seterusnya," kata Sekretaris Jendral Partai Persatuan Pembangunan (PPP), M Romahurmuziy, kepada Republika, Minggu (20/10), di Senayan, Jakarta.
Dia mengatakan membaca hasil survei tidak bisa serampangan. Orang butuh sikap kritis dalam membaca hasil survei.
Rommy menyatakan keakuratan hasil survei ditentukan pada tiga hal: metode, surveyor, dan sampling. Sejauh ini, kata Rommy, lembaga-lembaga survei belum memperlihatkan akuntabilitas dan transparasinya atas tiga hak tersebut.
"Melihat hasil yang berbeda-beda antarlembaga survei, itu menunjukan ada persoalan pada kualitas survei di Indonesia," kata Rommy.