REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Pemerintah bertekad untuk meningkatkan pelayanan terhadap jamaah calon haji selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina). Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Anggito Abimanyu, menegaskan, pihaknya akan memberi pelayanan yang klimaks pada saat puncak haji.
‘’Haji adalah wukuf. Ada beberapa titik krusial yang mendapat perhatian penuh, yakni masalah transportasi, catering, dan penempatan jamaah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina,’’ ungkap Anggito kepada wartawan di Makkah, Senin (22/10). Pihaknya menegaskan persiapan menjelang Armina sudah berjalan sesuai rencana.
Khusus tahun ini, Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPHI) menempatkan pengawas katering, transportasi, dan penempatan. Direktur Pelayanan Haji Kemenag, Sri Ilham Lubis mengatakan, untuk setiap maktab telah disiapkan empat petugas. Dua untuk mengawasi catering, seorang pengendali transportasi, dan seorang petugas untuk penempatan jamaah di Armina.
‘’Petugas penempatan harus memastikan jamaah menempati tenda yang telah disiapkan,’’ ujar Sri Ilham Lubis. Menurut dia, jangan sampai jamaah yang tak berhak mendapatkan tenda mengganggu kenyamanan jamaah haji regular. Tahun-tahun sebelumnya, banyak jamaah non-kuota yang menempati tenda jamaah resmi.