REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH--Pembangunan kampung deret atau kampung susun yang lokasinya dekat sungai dan rel rencananya akan terealisasi pada tahun 2013. Hal ini dikemukakan Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta, Novizal usai rapat pimpinan berasama Gubernur dan beberapa kepala dinas lainnya.
"Konsepnya sedang dibahas, sekarang mau di data dulu lokasi mana yang masyarakatnya bersedia di bangun kampung susun. Yang jelas kriterianya harus tanah milik bukan tanah negara. Karena kalau tanah negara kan harus cari legalitasnya,"jelasnya di Balaikota, Senin (22/10).
Pembangunan kampung susun dan kampung deret yang akan dimulai pada 2013 rencananya terdiri dari dua atau tiga lantai, dengan tipe rumah minimal tipe 30. Kemudian di kampung susun tersebut akan disediakan ruang terbuka hijau agar sirkulasi udara dapat berjalan dengan baik.
"Kalau kampung kumuh kan biasanya sinar matahari ga masuk karena atapnya beradu sehingga sirkulasi udaranya buruk,"sebutnya.
Pelaksanaan pembangunan kampung susun, kata Novizal, tidak akan melalui relokasi penduduk di daerah tersebut, melainkan hanya pemindahan sementara. Selama pembangunan, Pemprov DKI akan mencarikan lahan atau kontrakan bagi para warga.
"Mekanismenya sedang dalam pembahasan. Tapi nantinya para warga tetap akan tinggal di lokasi yang dulunya mereka diami namun dengan bangunan baru,"tuturnya.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta. Joko Widodo, sempat menyatakan tidak ada relokasi untuk pembangunan kampung susun di DKI Jakarta. Hanya saja untuk konsep ia menyertakan Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Perumahan dan Gedung serta walikota untuk megukur wilayah-wilayah yang akan dibangung kampung susun
Menurut dia jika dalam sepekan pengukuran rampung dilakukan, akan diputuskan mengenai kebijakan yang diambil. Dirinya juga akan fokus di satu wilayah terlebih dahulu. "Ini diukur dulu. Seminggu rampung diputuskan. Iya mulai ini dulu jadi kawasan yang baik," ujarnya.