Selasa 23 Oct 2012 18:15 WIB

Ada 65 Titik Rawan Banjir di Jateng Selatan Bagian Barat

Rep: eko widiyanto/ Red: Taufik Rachman
Warga melintas di kawasan pemukiman yang terendam banjir di Kampung Keramat, Condet, Jakarta Timur, Senin (8/10). (Rakhmawaty La'lang)
Warga melintas di kawasan pemukiman yang terendam banjir di Kampung Keramat, Condet, Jakarta Timur, Senin (8/10). (Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID,PURWOKERTO-- Terdapat 65 titik rawan bencana banjir di wilayah di Jateng Selatan bagian barat.

''Lokasi banjir tersebut, antara lain terdapat di Kabupaten Cilacap sebanyak 49 titik di Kabupaten Cilacap, 10 titik di Kabupaten Banyumas, 4 titik di Kabupaten Purbalingga, dan 2 titik di Kabupaten Kebumen,'' Kepala Bidang Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNBP) Jateng, Gembong Purwito, dalam papara rapat koordinasi penanggulangan bencana di Purwokerto, Selasa (23/10).

Menurutnya, banjir yang berpotensi terjadi di 65 titik, berasal dari luapan air sungai yang ada di sekitarnya. Antara lain, Sungai Cikawung, Cijalu, Cijulang, Cimanggu, Citanduy, Logawa, Serayu, Klawing dan beberapa sungai lain yang pada musim kemarau memiliki debit air sangat kecil, namun pada musim hujan meningkat hingga menyebabkan banjir.

Terkait dengan penanganan antisipasi banjir ini, Kepala Seksi dan Pemeliharaan Bidang Waduk, Sungai dan Pantai Dinas Pengelolaan Sumberdaya Air (PSDA) Jateng Pangestu Yudhowono, menyatakan pemerintah sebenarnya sudah mengalokasikan dana cukup besar untuk mencegah luapan air sungai agar tak terjadi banjir di wilayah Jawa Tengah.

''Sepanjang tahun 2012 ini, pemerintah telah mengalokasikan dana hingga Rp 135,26 miliar untuk menormalisasi aliran air sungai. Dana tersebut bersumber dari APBD maupun APBN,'' katanya.

Dana sebesar itu, antara lain digunakan untuk normalisasi alur sungai dan pemasangan bronjong sungai di wilayah BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Pemali Juana, BBWS Cimanuk Cisanggarung, BBWS Serayu Opak dan BBWS Citanduy.

Menurut Pangestu, penanganan kegiatan bencana yang telah dilakukan di wilayah BBWS Pemali Comal dengan melakukan pemasangan parepet dan bronjong di beberapa sungai wilayah Pemalang, Pekalongan, Tegal dan Brebes, telah mampu mengatasi terjadinya banjir akibat luapan sungai Sragi di kawasan pemukiman wilayah Pekalongan, Pemalang dan Tegal.

Meski demikian Pengestu menyatakan, pihaknya tetap bersiaga terhadap kemungkinan banjir yang mungkin masih akan melanda beberapa daerah. Untuk itu, pihak PSDA Jateng telah melakukan piket diaga banjir yang dimulai sejak 1 Oktober lalu.

''Kami juga menyiapkan karung plastik, kawat bronjong dan alat berat. Total karung plastik yang disediakan mencapai 291 ribu lebih, kemudian 284 kawat bronjong bentuk roll dan 1.374 kawat bronjong anyaman serta 1.138 dolken,'' jelasnya

Sementara prakirawan cuaca dari BMKG Cilacap, Teguh Wardoyo menyebutkan, curah hujan di wilayah Jawa Tengah bagian barat selama musim penghujan Oktober-Desember 2012, kemungkinan masih berada pada batas normal. Bahkan untuk beberapa wilayah di Cilacap Timur, masih di bawah normal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement