Selasa 23 Oct 2012 19:16 WIB

Penyebab Anjloknya Kereta Prameks Langsung Diselidiki

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Dewi Mardiani
Kereta api. Ilustrasi
Foto: Antara
Kereta api. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PRAMBANAN -- Kereta Api Prambanan Ekspres (KA-Prameks) 213 mengalami kecelakaan di Km 155+ antara Stasiun Brambanan-Maguwo. Kecelakaan yang terjadi Selasa (23/10) sekitar pukul 16.44 WIB, menyebabkan empat dari lima rangkaian gerbong mengalami anjlok.

Belum diketahui penyebab kecelakaan KA yang melayani rute Solo-Jebres-Yogyakarta-Kutoarjo. ''Kami belum mengetahui penyebabnya. Mungkin, petugas masih menyelidiki kasus ini,'' kata Sutopo, Wakil Kepala Stasiun Klaten ketika ditemui, Selasa petang.

Sutopo sendiri mengaku heran, KA Prameks sesuai jadwal tiba di Stasiun Klaten pukul 15.40 WIB. Tapi, baru tiba di sini 16.31 WIB. Jadi, molor hingga 51 menit. ''KA baru berjalan 15 menit, kami mendapat kabar kalau terjadi kecelakaan di bekas stasiun lama Kalasan.

Masih menurut pengakuan Sutopo, pihaknya belum banyak memperoleh informasi musibah KA Prameks 213. Ia hanya bisa melaporkan, KA dikendalikan masinis Yulia, asisten masinis Firman, dan kondektur Suparno. ''Dari lima rangkaian gerbong, empat di antaranya anjlok. Informasinya ada yang mengalami luka-luka, cuma saya belum mendapat data detailnya,'' tambah Sutopo.

Akibat musibah ini, masih menurut Sutopo, seluruh perjalanan KA terganggu. KA yang tertahan di Stasiun Klaten KA Senja Bengawan, KA Senja Utama, Madiun Jaya, dan Argo Dwi Pangga, KA Sri Tanjung, KA Gaya Baru Malam, dan KA Logawa. Pihak stasiun tak bisa memperkirakan KA tersebut berangkat. Ini tergantung hasil evakuasi gerbong KA Prameks yang nahas.

Puluhan penumpang KA Madiun Jaya akhirnya bereaksi. Massa menyerbu ruangan pengatur kontrol jalur KA. Mereka memprotes pengembalian tiket yang sebenarnya tinggal melanjutkan hingga Yogyakarta. Stasiun Klaten tak bisa berbuat banyak atas protes tersebut. Namun, begitu mendapat perintah dari DAOP VI Yogyakarta, agar tiket diganti 100 persen.

Nilai tiket KA Madiun Jaya dari Madiun-Yogyakarta Rp 40 ribu, Massa berebut menukar tiket senilai 100 persen. Sebagian penumpang melanjutkan perjalanan naik bus. Sebagian lain untuk menyarter ke Yogyakarta dengan cara patungan dana penggantian dari stasiun.

Suasana Stasiun Klaten ramai lantaran terjadi penumpukan KA maupun penumpang. Penumpang masih harap-harap cemas, karena belum diketahui kabar selesainya evakuasi gerbong yang anjlok.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement