Selasa 23 Oct 2012 22:07 WIB

Jokowi Minta Data Pembanding MRT

Rep: Rachmita Virdani/ Red: Hazliansyah
Pengunjung melihat stand MRT di arena Pekan Raya Jakarta.
Foto: Agung Fatma Putra
Pengunjung melihat stand MRT di arena Pekan Raya Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH -- Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) menyatakan masih butuh pertimbangan dari berbagai pihak perihal pembangunan Mass Rapid Transit (MRT), termasuk soal biaya pembangunan.

Data yang dimiliki Jokowi saat ini hanyalah data milik Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), sehingga dibutuhkan data pembanding lainnya.

"Masih perlu masukan banyak sekali, jadi belum bisa perkirakan biaya yang pantas untuk MRT," jelasnya di Balaikota DKI, Selasa (23/10).

MTI menyebut Rp 17 Miliar untuk pembangunan MRT terbilang cukup mahal. Namun data tersebut merupakan data tahun 1994 dan 1999.

"Makanya saya minta perkiraan harga sekarang, yang dulu ya ngga bisa dibandingin. Kalau masih data yang dulu ya ngga nyambung, ngapain saya bandingin sama pembangunan MRT tahun 1994," ujarnya.

Dari segi biaya, dana pembangunan MRT terbilang mahal bila dibandingkan dengan proyek monorel yang hanya menghabiskan dana Rp 3,9 triliun.

Kemudian dari segi kapasitas penumpang, MRT hanya mampu menampung 1.500 orang dalam sekali jalan, sedangkan monorel bisa mengangkut 18 ribu penumpang per jamnya.

Namun Jokowi tetap optimistis kedua moda transportasi massal tersebut bisa dijalankan bersamaan. "Semuanya bisa, mau MRT mau monorel ya silahkan," tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement