REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Inisial sejumlah anggota DPR dari berbagai fraksi atau partai yang diduga kerap melakukan pemerasan terhadap sejumlah BUMN muncul dari informasi Humas BUMN dan beredar. Situasi itu dianggap sangat meresahkan dan merugikan anggota dewan.
Bambang Soesatyo, salah seorang anggota Fraksi Partai Golkar, mengakui itu. ''Informasi yang beredar itu sangat meresahkan dan merugikan anggota dewan, apalagi yang kebetulan namanya mirip-mirip dengan inisial tersebut,'' ujar Bambang, Selasa (30/10).
Anggota Komisi III DPR RI ini mendesak humas BUMN untuk segera mengumumkan nama lengkap dari inisial-inisial yang disebutlan. ''Agar tidak ada pihak-pihak yang dirugikan akibat kemiripan inisial tersebut,'' ujarnya.
Menurut dia, jika humas BUMN tidak segera mengklarifikasi dan mengumumkan, maka tidak tertutup kemungkinan nama-nama yang kebetulan mirip dengan insial itu dapat mem-polisikan humas BUMN. Llangkah tersebut, ujarnya, bisa saja ditempuh karena patut diduga ada unsur kesengajaan pencemaran nama baik sejumlah anggota DPR yang tidak ada hubungannya dengan bidang tugas komisinya.
Modus penyebutan inisial tersebut, kata Bambang, bisa jadi upaya pembusukan terhadap DPR baik langsung maupun tidak langsung.
Sejumlah nama-nama anggota DPR disebut dalam inisial adalah oknum yang kerap melakukan pemerasan terhadap BUMN. Dari partai Golkar, disebutkan ada lima orang dengan inisial AK, IM, SN, NW, BS. Dari PDIP ada inisial PM, EV, CK. Dari PKS ada AR, IR, SUR. Dari partai Demokrat ada inisial JA, SG, MJ. Dari PAN ada ALM dan NAS. Juga dari Hanura ada FA dan Gerindra ada inisial MUZ.