Selasa 30 Oct 2012 16:21 WIB

Inisial Beredar Resahkan Anggota DPR yang Namanya Mirip

Rep: Andi Nur Aminah/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Anggota komisi III Fraksi Golkar Bambang Soesatyo
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Anggota komisi III Fraksi Golkar Bambang Soesatyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Inisial sejumlah anggota DPR dari berbagai fraksi atau partai yang diduga kerap melakukan pemerasan terhadap sejumlah BUMN muncul dari informasi Humas BUMN dan beredar. Situasi itu dianggap sangat meresahkan dan merugikan anggota dewan.

Bambang Soesatyo, salah seorang anggota Fraksi Partai Golkar, mengakui itu. ''Informasi yang beredar itu sangat meresahkan dan merugikan anggota dewan, apalagi yang kebetulan namanya mirip-mirip dengan inisial tersebut,'' ujar Bambang, Selasa (30/10).

Anggota Komisi III DPR RI ini mendesak  humas BUMN untuk segera mengumumkan nama lengkap dari inisial-inisial yang disebutlan. ''Agar tidak ada pihak-pihak yang dirugikan akibat kemiripan inisial tersebut,'' ujarnya.

Menurut dia, jika humas BUMN tidak segera mengklarifikasi dan mengumumkan, maka tidak  tertutup kemungkinan nama-nama yang  kebetulan mirip dengan insial itu dapat mem-polisikan humas BUMN. Llangkah tersebut, ujarnya, bisa saja ditempuh karena patut diduga ada unsur kesengajaan pencemaran nama baik sejumlah anggota DPR yang tidak  ada hubungannya dengan bidang tugas komisinya.

Modus penyebutan inisial tersebut, kata Bambang, bisa jadi upaya pembusukan terhadap DPR baik langsung maupun tidak  langsung.

Sejumlah nama-nama anggota DPR disebut dalam inisial adalah oknum yang kerap melakukan pemerasan terhadap BUMN. Dari partai Golkar, disebutkan ada lima orang dengan inisial AK, IM, SN, NW, BS. Dari  PDIP ada inisial PM, EV, CK.  Dari PKS ada  AR, IR, SUR. Dari partai Demokrat ada inisial JA, SG, MJ. Dari PAN ada ALM dan NAS. Juga dari Hanura ada FA dan Gerindra ada inisial MUZ.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement