REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Topan Sandy menimbulkan kerusakan pada sistem kereta api bawah tanah New York, membanjiri terowongan dan rel serta melumpuhkan sistem angkutan massal terbesar negara itu selama beberapa hari.
"Sistem kereta api bawah tanah New York, yang berusia 108 tahun, tidak pernah menghadapi bencana seberat yang kami alami pada Senin malam," kata Joseph Lhota, ketua Badan Transit Metropolitan (MTA) dalam pernyataan pada Selasa (30/10) pagi waktu setempat.
Semua tujuh terowongan kereta api bawah tanah yang membentang di bawah East River dari Manhattan ke Queens dan Brooklyn banjir, dan semua kerusakan akibat air garam pada sistem komponen-komponen listrik sistem itu harus dibersihkan sebelum sistem itu dapat dipulihkan, kata juru bicara MTA Diedre Parker Selasa.
Pada Selasa subuh, para petugas urusan keadaan darurat sedang menaksir kerusakan pada terowongan-terowongan dan jalur. Memulihkan sistem itu akan dilakukan melalui proses yang bertahap, katanya.
"Benar-benar sulit untuk mengatakan bidang-bidang mana yang harus didahulukan," kata Parker dan menambahkan mungkin adalah kombinasi kereta api bawah tanah yang terbatas dan layanan bus." "Sistem itu akan pulih secara bertahap."
MTA mengatakan tidak ada jadwal waktu bagi beroperasinya kembali kereta api bawah tanah, kereta api dan bus. Badan itu membantah laporan-laporan di Twitter dan situs-situs media lainnya bahwa pelayanan kereta api bawah tanah tidak akan beroperasi selama pekan ini.
Sekitar 3,5 juta orang menggunakan sistem kereta api bawah tanah kota itu pada hari-hari kerja. Sistem itu , yang beropersi sepanjang waktu terdiri 21 rute kereta api bawah tanah yang dihubungi oleh 468 stasiun, dan membentang di jalur sepanjang 1.050km.