Jumat 02 Nov 2012 13:38 WIB

Dicuekin di AS, Cina 'Cengkram' Bandara Heathrow Inggris

Rep: Mutia Ramadhani / Red: Djibril Muhammad
Bandara Heathrow Inggris tahun 1975
Foto: Guardian
Bandara Heathrow Inggris tahun 1975

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Barack Obama boleh saja menghalangi gerakan lincah Cina di bumi Paman Sam. Perusahaan Cina, Ralls Corp, bulan lalu berniat membeli sebuah perusahaan energi kincir angin AS. Obama menghalanginya dengan alasan menjaga keamanan nasional. 

AS juga menuduh operasi perusahaan teknologi Cina, ZTE dan Huawei, berisiko mengancam keamanan negara. AS bahkan memperingatkan agar perusahaan AS tak menjalin kejasama apapun dengan keduanya.

Ternyata, tak semua negara menolak kehadiran Cina. Inggris misalnya, raksasa ekonomi Eropa ini justru menyambut baik kehadiran Si Panda di negaranya. Badan pengelola aset Cina di luar negeri, China Investment Corporation (CIC), berhasil melobi Inggris untuk menjual 10 persen saham Heathrow Airport Holdings, pengelola bandar udara di London.

Heathrow juga memiliki Bandara Stansed di Southampton, Inggris selatan, serta Glasgow dan Aberdeen di Skotlandia. Dilansir dari BBC, Jumat (2/11), transaksi infrastruktur ini merupakan yang terbesar kedua yang pernah dilakukan Cina di tanah Ratu Elizabeth itu. 

"Inggris sangat terbuka dengan Cina dibandingkan negara-negara lainnya," kata Senior Manager di Australia Super, Stephen Joske. Nilai pembelian saham Heathrow mencapai 450 juta poundsterling atau nyaris mencapai Rp 7 triliun. 

CIC akan membeli terlebih dahulu 5,7 persen saham Spanyol Ferrovial di FGP Topco Ltd. Ferrovial merupakan perusahaan induk Heathrow yang reputasinya penyok sejak bola krisis ekonomi Eropa bergulir 2006 hingga 2010. 

Nilai pembeliannya sekitar 257,4 juta poundsterling. Sedangkan 4,3 persen saham sisanya akan dibeli langsung dari FGP Topco Ltd dengan nilai 192,6 juta poundsterling.

CEO Ferrovial, Inigo Meiras, mengatakan penjualan saham Heathrow merupakan bagian lanjutan dari strategi diversifikasi investasi Ferrovial. "Kami akan terus bekerja sama dengan pemegang saham baru dan pemegang saham lama untuk memastikan Heathrow masih menjadi aset investasi infrastruktur terbaik di dunia," katanya dikutip dari The Guardian.

Perusahaan investasi Cina bukan perusahaan investasi perdana yang berhasil meminang saham Heathrow. Pada Agustus lalu, Qatar Holdings juga berhasil membeli 20 persen saham Heathrow dan saat ini masih menunggu persetujuan regulator Eropa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement