REPUBLIKA.CO.ID, Pendalaman agama pun pasti dapat karena setelah Subuh berjamaah dilanjutkan dengan mendengarkan ceramah.
Manfaat yang paling jelas ialah membangun jaringan yang sangat luas antarmasjid. Ketika
jaringan umat semakin luas dan kuat, apa pun bisa dilakukan oleh umat Islam.
“Apa yang tidak bisa dilakukan umat Islam ketika kita sudah kuat,” kata Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (NU), Zaky Mubarok.
Misalnya, ketika ulama di Suling menganjurkan jamaah membantu fakir miskin, kaum dhuafa, gerakan ini bisa dilakukan dengan cepat dan serentak.
Bahkan, kata Zaky, menentukan dan memilih pemimpin yang jujur, amanah, berani menolak money politic bisa digerakkan melalui subuh keliling.
Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (IKADI), Prof Dr Satori Ismail, mengatakan keutamaan di mata Allah ialah ganjaran pahala yang melebihi keindahan dunia dan seisinya. Shalat Subuh pula yang membedakan antara orang Muslim dan orang munafik. “Orang Muslim dapat hadir di shalat Subuh, sedangkan orang munafik tidak,” katanya.
Dari sisi pengetahuan alam, ungkapnya, saat subuh munculnya ozon (O3) yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Keuntungan yang melimpah itu sayang untuk dilewatkan begitu saja.
Kegiatan ini, biasanya dilakukan pejabat untuk bersilaturahim dengan masyarakatnya. Kegiatan ini efektif untuk menggairahkan umat serta menyampaikan program-program pemerintah kepada masyarakat.
Sehingga masyarakat tahu apa saja yang akan dilakukan oleh pemerintah. Ia bahkan mengingatkan kalau umat Islam menginginkan kemenangan, kualitas pelaksanaan shalat Subuhnya harus seperti shalat Jumat, terutama dari segi jumlah. “Itu janji Allah, jangan dilewatkan,” kata Satori.