Jumat 02 Nov 2012 18:36 WIB

Subuh Keliling untuk Membangun Kesadaran (2-habis)

Rep: Susie Evidia/ Red: Chairul Akhmad
Shalat subuh berjamaah.
Foto: Republika/Agung Supri
Shalat subuh berjamaah.

REPUBLIKA.CO.ID, Pendalaman agama pun pasti dapat karena setelah Subuh berjamaah dilanjutkan dengan mendengarkan ceramah.

Manfaat yang paling jelas ialah membangun jaringan yang sangat luas antarmasjid. Ketika

jaringan umat semakin luas dan kuat, apa pun bisa dilakukan oleh umat Islam.

“Apa yang tidak bisa dilakukan umat Islam ketika kita sudah kuat,” kata Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (NU), Zaky Mubarok.

Misalnya, ketika ulama di Suling menganjurkan jamaah membantu fakir miskin, kaum dhuafa, gerakan ini bisa dilakukan dengan cepat dan serentak.

Bahkan, kata Zaky, menentukan dan memilih pemimpin yang jujur, amanah, berani menolak money politic bisa digerakkan melalui subuh keliling.

Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (IKADI), Prof Dr Satori Ismail, mengatakan keutamaan di mata Allah ialah ganjaran pahala yang melebihi keindahan dunia dan seisinya. Shalat Subuh pula yang membedakan antara orang Muslim dan orang munafik. “Orang Muslim dapat hadir di shalat Subuh, sedangkan orang munafik tidak,” katanya.

Dari sisi pengetahuan alam, ungkapnya, saat subuh munculnya ozon (O3) yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Keuntungan yang melimpah itu sayang untuk dilewatkan begitu saja.

Kegiatan ini, biasanya dilakukan pejabat untuk bersilaturahim dengan masyarakatnya. Kegiatan ini efektif untuk menggairahkan umat serta menyampaikan program-program pemerintah kepada masyarakat.

Sehingga masyarakat tahu apa saja yang akan dilakukan oleh pemerintah. Ia bahkan mengingatkan kalau umat Islam menginginkan kemenangan, kualitas pelaksanaan shalat Subuhnya harus seperti shalat Jumat, terutama dari segi jumlah. “Itu janji Allah, jangan dilewatkan,” kata Satori.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement