REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi menyangsikan hasil laporan pemeriksaan audit investigasi proyek P3SON hambalang tahap I yang diserahkan Badan pemeriksa Keuangan (BPK) pada DPR. Pasalnya, didalamnya sama sekali tidak ada kaitannya dengan DPR.
Padahal menuru dia, DPR terutama Komisi X mempunyai andil yang tinggi dalam pembahasan proyek ini dengan Pemerintah,” Kenapa dari sejumlah halaman tidak ada hubungan dengan DPR? Saya kira hambalang tidak bisa dilepas dari berbagai pihak dan pasti berhubungan dengan Dewan,”ujarnya dalam diskusi polemik Sindo Radio di Jakarta, Sabtu (3/11).
Karena, kata dia sebelum melakukan proyek ini Menpora selaku mitra DPR pasti datang dalam Panja-Panja yang diadakan DPR. Sehingga, hasil audit menimbulkan kecurigaan.
“Jadi ada timbul kecurigaan dua pertanyaan, apakah DPR tidak pernah rapat? Apakah Andi tidak pernah ikut rapat dengan DPR terkait hambalang? Jadi harusnya DPR terlibat,”tambahnya.
Mengenai hasil laporannya, Burhan menilai ada tiga indikasi yang menunjukkan laporan audit hambalang masih menimbulkan polemik dan ngambang. Hal itu diantaranya,
1. Waktu penyelesaian laporan yang lama
2. Adanya kamuflase terkait nama-nama yang masuk gak, masuk
3. Adanya upaya testing quoter
“Karena tadinya bilang ada terus kemudian tidak ada , ini aromanya kuat untuk investigasi,”ungkap Burhan.
Sementara, Anggota Panja Komisi X DPR Zul Fadli mengatakan bahwa Panja tidak mengetahui terkait kenaikan jumlah anggaran yang fantastis dari single year ke multi years. Pasalnya, pembahasan anggaran dilakukan oleh Pokja anggaran, Badan anggaran (Banggar) DPR dan pimpinan.
Sehingga, Komisi tidak mengetahui secara jelas peningkatan jumlah anggaran ini,”Kalau di komisi dalam rapat kerja hanya membahas angaran per program tidak secara detil, karena itu menjadi tugas Pokja anggaran setiap komisi untuk membahas anggaran P3SON,”pungkas Zul.