REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR – Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta masyarakat Pulau Dewata tidak terpancing melakukan tindakan anarkis menyikapi konflik yang terjadi di Lampung Selatan.
"Kita jangan terpancing dengan tindakan anarkis, semua prihatin, semua solider. Tetapi jangan menggunakan cara-cara anarkis, karena itu tidak akan menyelesaikan persoalan," katanya di Denpasar, Sabtu (3/11).
Di sela Pasamuhan Agung IV Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) Bali, Pastika mengemukakan, tindakan anarkistis justru akan memperkeruh masalah dan persoalan menjadi lebih panjang.
Ia mengajak masyarakat agar percaya kepada para pimpinan dan para tokoh, yang akan mengambil langkah-langkah terbaik dalam penyelesaian konflik.
Pastika mengemukakan kalau ia ingin cepat menengok warga etnis Bali di Desa Balinuraga, Lampung Selatan, dan pihaknya sampai saat ini masih menunggu sinyal dari Gubernur Lampung.
Direncanakan dari Bali, ia akan berangkat dengan mengikutsertakan unsur DPRD, Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP), dan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali.
Terkait tawaran solusi, mantan Kapolda Bali ini menekankan penyelesaiannya tidak boleh pecah dari NKRI, menghormati prinsip empat pilar kebangsaan, serta menghargai bahwa setiap warga negara Indonesia berhak hidup dimana saja di wilayah Tanah Air.