REPUBLIKA.CO.ID,  PEKANBARU -- Dari total kasus HIV/AIDS di Indonesia yang dilaporkan pada 1 Januari-30 Juni 2012 tercatat sebanyak 9.883 kasus HIV dan 2.224 kasus AIDS, dimana 45 persen diantaranya diidap oleh pemuda.

"Jumlah ini cukup besar dan memprihatinkan sekaligus mengancam hancurnya program investasi sumber daya manusia untuk mendukung pembangunan," kata Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN DR Sudibyo Alimoeso, MA di VIP Lancang Kuningan Bandara Sutan Syarif Kasim, Pekanbaru, Ahad (4/11)

Deputi KSPK BKKBN Sudibyo Alimoesa berkunjung ke Provinsi Riau dari 4-6 November 2012 dalam rangkaian kampanye "Genre Goes to school" dan peresmian Pusyandra Lancang Kuning BKKBN Prov Riau.

Menurut dia, ancaman itu bakal terjadi terkait generasi muda yang terjangkit HIV dan AIDS adalah generasi yang memiliki kualitas rendah.

Mirisnya, katanya, ancaman hancurnya program investasi SDM itu akan bisa terjadi juga terkait generasi muda Indonesia yang terlibat narkoba sebanyak 27 persen dan pergaulan seks bebas tercatat sebesar 20,9 persen.

"Jumlah generasi muda Indonesia mencapai 74 juta jiwa, satu jumlah cukup besar yang sangat potensial sebagai sumber investasi SDM di RI yang sekaligus masuk dalam program Bonus Demografi tahun 2012," katanya.

Karena itu, remaja harus terhindar dari kasus-kasus HIV/AIDS dan narkoba, sebab begitu pentingnya keberadaan pemuda dalam menopang pembangunan bangsa ini.

Ikuti Whatsapp Channel Republika