Senin 05 Nov 2012 20:53 WIB

Anhar: Tidak Ada Pemimpin Nasional Seperti Dulu

Guru Besar Universitas Indonesia Prof Anhar Gonggong
Guru Besar Universitas Indonesia Prof Anhar Gonggong

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejarawan dari Universitas Indonesia Anhar Gonggong menilai saat ini tidak ada pemimpin bangsa yang benar-benar memikirkan bangsanya sebagaimana para pemimpin nasional dahulu namun yang ada sekarang hanya sekedar tokoh. "Sekarang ini tidak ada pemimpin seperti para pemimpin nasional dulu. Yang ada hanya tokoh," kata Anhar Gonggong, Senin (5/11).

Dialog Pilar Negara yang diselenggarakan MPR mengambil tema "Pahlawan dulu dan sekarang" menghadirkan pembicara Wakil Ketua MPR Melani Leimena Suharli, Anggota DPD RI AM Fatwa dan sejarawan UI Anhar Gonggong. Lebih lanjut Anhar Gonggong menilai yang disebut pahlawan adalah mereka yang telah melampaui dirinya dan mau bekerja untuk kebesaran bangsanya, dan bekerja lebih keras untuk orang lain.

"Yang dibutuhkan sebagai seorang pahlawan, bukan koruptor, tapi justru orang-orang yang mau melawan korupsi," kata Anhar.

Lebih lanjut Anhar menjelaskan tokoh seperti Soekarno, Hatta, Syahrir ini adalah orang-orang yang melampaui dirinya. Menurut Anhar, jika Soekarno, Hatta maupun Syahrir mau mereka bisa hidup kecukupan jika bekerja sesuai profesinya.

"Soekarno seorang Insinyur, kalau mau bisa hidup enak. Hatta, begitu juga, seorang ekonom pertama kalau mau bisa hidup enak. Begitu pun Syahrir," kata Anhar.

Menurut Anhar mereka adalah orang-orang berpendidikan dan tercerahkan. "Kalau sekarang kenapa banyak prof dan doktor yang di penjara karena kasus korupsi. Mereka berpendidikan tetapi tidak tercerahkan," kata Anhar.

Lebih lanjut Anhar menjelaskan bahwa seseorang bisa mendapatkan gelar Pahlawan Nasional harus ada catatannya, baru boleh diberikan gelar setelah meninggal, karena jika masih hidup maka masih bisa berubah.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement