REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengambil sampel DNA ayah Jipo alias Ibeng, terduga teroris yang tewas di Poso saat bakutembak dengan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.
"Ayahnya kemarin petang tiba dari Nusa Tenggara Barat. DNA-nya sedang dalam pemeriksaan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar.
Dari serangkaian dokumen yang bersangkutan, termasuk ijazah, nama asli dari Jibo adalah M. Khoiri, tapi untuk memastikan nama aslinya perlu menunggu hasil pemeriksaan tes DNA, katanya.
Densus 88 Antiteror terlibat bakutembak dengan para terduga teroris di Desa Kalora, Kecamatan Poso Pesisir Utara pada Rabu pagi (31/10) sekitar pukul 05.30 Wita.
Lokasi bakutembak terletak 20-an meter di belakang Desa Kalora, jalan poros Trans Sulawesi Poso-Parigi-Palu, atau sekitar 50 km Utara Kota Poso ke arah Parigi. Kontak senjata berlangsung sekitar 30 menit.
Dalam insiden itu, Ibeng meninggal di tempat, sementara dua terduga, MR dan RH, ditangkap dalam keadaan hidup dibawa ke Mako Brimob Kelapa Dua, Depok guna menjalani pemeriksaan.
"Mereka diduga terlibat dalam aksi teror di Palu, serta penembakan anggota polisi di BCA beberapa tahun lalu. Juga tercatat ikut pelatihan di kawasan Gunung Biru, Tamanjeka," kata Boy.
Densus menemukan beberapa barang bukti di lokasi penyergapan yakni senjata api, tujuh bom pipa dengan diameter 10 centimeter dan panjang 30 centimeter, larutan kimia dan pupuk urea yang biasa digunakan untuk bahan campuran bahan peledak sebanyak satu karung, katanya.