Rabu 07 Nov 2012 22:31 WIB

Suka-Duka dalam Pidato Dua Kandidat Presiden AS

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Dewi Mardiani
Presiden Barack Obama melambaikan tangan bersama putrinya Malia usai berpidato di Chicago, Rabu (7/11). (AP/Charles Rex Arbogast)
Presiden Barack Obama melambaikan tangan bersama putrinya Malia usai berpidato di Chicago, Rabu (7/11). (AP/Charles Rex Arbogast)

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Setelah hasil pemilu keluar, Selasa (6/11) malam waktu AS, kedua kandidat presiden baik Barack Obama maupun Mitt Romney menyampaikan pidato di hadapan pendukung dan didampingi anggota keluarga.

Menurut laporan CNN News, Obama menyampaikan pidato kemenangan di kampung halamannya Chicago, Romney menyampaikan pesan kekecewaan di Boston dengan duka.

Dalam pidato kemenangannya di Convention Center Chicago, Obama mengenang perjalanan panjangnya hingga dua kali memenangkan kursi presiden AS. Presiden AS tersebut pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga AS yang telah memberikan suara, serta kepada tim kampanye, pasangannya Joe Biden, dan istrinya Michelle serta dua putrinya, Sasha dan Malia Obama.

Kepada pesaingnya, Mitt Romney dan Paul Ryan pun, Obama mengucakan rasa terima kasih atas perjuangan mereka. Mantan Senator Illionis tersebut pun mengatakan keinginannya untuk bekerja sama dengan Romney. "Dalam beberapa pekan ke depan, saya juga berharap dapat berdiskusi dengan Gubernur Romney untuk saling bekerja sama memajukan negara," tutur Obama.

Obama mengatakan, kampanye terkadang dianggap hal kecil bahkan hal bodoh. Namun Obama menegaskan, apa yang ia katakan selama kampanye adalah sebuah janji kepada rakyat AS. Ia mengatakan, industri otomotif yang sempat bailout akan terus beroperasi. Sehingga, kata dia, warga terutama pemuda tak akan kehilangan lapangan kerja.

Obama mengatakan, ingin membawa AS menjadi negara yang aman, dihormati dan dikagumi seluruh dunia. Sebuah bangsa dengan pertahanan militer yang terkuat dan tentara terhebat di muka bumi, sekaligus negara yang dibangun atas nama perdamaian, kebebasan, dan martabat manusia.

Dalam pidato tersebut, Obama juga menyorot imigran. Seperti janjinya saat kampanye, ia akan melindungi imigran. Amerika akan menjadi negara yang toleran dan murah hati kepada anak-anak imigran untuk mendapatkan hak mereka. Seluruh anak Amerika, kata Obama, layak mendapat pendidikan, meraih cita dan mendapat pekerjaan layak. Ia pun berjanji memberikan jaminan kesehatan dan pensiun bagi mereka.

Sementara itu Romney, tak mempersiapkan kondisi kekalahan, kecuali pidato kemenangan. Ia pun tak lupa menyampaikan selamat bagi Obama. "Saya tidak menyiapkan transkrip pidato kecuali pidato kemenangan. Saya baru saja menelepon Presiden Obama untuk mengucapkan selamat atas kemenangannya," tutur Romney dihadapan ribuan pendukung di Boston.

Romney pun mengatakan, mengandalkan kepemimpinan negara kepada Obama. Kekalahan pun bagi Romney bukan berarti berhenti berperan bagi negara. Bersama Paul Ryan pasangannya, Romney mengatakan akan terus berbuat sesuatu bagi kemajuan negara.

Ia pun berterima kasih kepada warga AS dan pendukungnya, serta  meminta rakyat mendukung dan mendoakan Obama. "Saya sangat berharap bahwa saya mampu memenuhi harapan anda untuk memimpin negara ini ke arah yang berbeda. Tapi negara memilih pemimpin lain. Ann (istri Romney) dan saya bersama dengan Anda untuk sungguh-sungguh berdoa baginya (Obama) dan bagi bangsa besar ini," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement