REPUBLIKA.CO.ID, Lembaga zakat diminta memperhatikan bagian mualaf.
Luar biasa. Pada 2011, telah menyatakan Islam sebanyak 347 mualaf di Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK).
Jumlah ini semakin menggelembungkan total mualaf di MASK, sejak 1983, yaitu sejumlah 16.427 mualaf. MASK adalah salah satu potret masjid yang aktif merangkul para mualaf.
Mereka datang tak hanya dari Jakarta dan sekitarnya, melainkan juga dari berbagai daerah dan bahkan luar negeri.
Pernah ada pasangan suami istri dari Lebanon sengaja datang ke masjid yang berlokasi di kawasan elite Menteng ini hanya untuk mengucapkan kalimah syahadat.
Usia para calon mualaf beragam. Menurut Kepala Bagian Pembinaan Mualaf dan Layanan Konsultasi MASK Anwar Sujana, paling banyak usia menjelang pernikahan. Tetapi, ada juga yang lanjut usia. “MASK pernah mengislamkan perempuan Jepang berusia 90 tahun,” katanya
Para pengurus memberi kemudahan pada mereka yang tertarik pada Islam. Setelah berkonsultasi dan mengucapkan syahadat, MASK tidak membiarkan begitu saja para mualaf.
Tetapi, mereka dibimbing diwajibkan mengikuti pembinaan yang difasilitasi bagian pembinaan mualaf dan layanan konsultasi MASK. Jadwalnya tidak mengikat, disesuaikan dengan kemampuan mereka.
Ada empat materi pembinaan yang disampaikan sebelum dan setelah mengucapkan ikrar syahadat. Meliputi akidah dan akhlak, fikih ibadah, pengenalan Alquran, dan studi dasar Islam. Jadwal lainnya, sebulan dua kali, setiap Sabtu, pekan kedua dan keempat diadakan diskusi bagi para mualaf.
Target pembinaan yang intensif ini agar para mualaf meluruskan kembali niatnya dan tidak berpaling ke agama semula. Misalkan, menjadi mualaf karena menikah dengan pasangan yang beragama Islam.
Dengan pembinaan, lanjut Anwar, niatnya diluruskan bukan lagi karena menikah, melainkan karena kesadaran keyakinannya sendiri ingin mencari rida Allah.