Kamis 08 Nov 2012 20:21 WIB

Assad Tegaskan tak akan Tinggalkan Suriah

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Dewi Mardiani
Presiden Suriah Bashar Al-Assad (kanan) dan istrinya Asma Al-Assad (kiri).
Foto: AP
Presiden Suriah Bashar Al-Assad (kanan) dan istrinya Asma Al-Assad (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Upaya oposisi untuk menggulingkan Presiden Suriah Bashar Al-Assad rupanya akan sulit. Assad dengan tegas tak akan meninggalkan negaranya sekeras apapun oposisi memeranginya.

Dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Rusia "Today", Assad dengan tegas mengatakan hidup dan matinya di Suriah. Wawancara tersebut mengudara pada Kamis (8/11) dengan alih suara bahasa arab. Dalam wawancara berbahasa inggris tersebut, Assad menyatakan dirinya bukanlah boneka Barat.

Ia pun enggan meninggalkan negara yang dipimpinnya sejak tahun 200 tersebut. "Saya adalah Suriah, saya lahir di Suriah dan saya akan hidup dan mati di Suriah," ujarnya tegasnya.

Assad menjabat sebagai presiden Suriah pascakematian ayahnya, Hafez Al-Assad, pada 10 Juni 200. Bashar Al-Assad pun menjadi pemimpin Partai Ba'ath dan militer kemudian diangkat menjadi presiden 17 Juli 2000 dalam usia 35 tahun. Ia pun kembali terpilih pada pemilu berikutnya 27 Mei 2007 untuk masa jabatan tujuh tahun ke depan.

Protes terhadap rezim Assad mencuat sejak Maret 2011. Bermula demonstrasi, penggulingan Assad pun menjadi perang sipil mematikan di Suriah. Aktivis oposisi mencatat, lebih dari 36 ribu orang tewas sejak pergolakan dimulai.

Sementara itu, Presiden Komite Palang Merah Internasional, Peter Maurer, mengatakan tak sanggup mengatasi perang sipil Suriah yang terus memburuk. Padahal, pihaknya telah menambah operasional. "Kita tidak bisa mengatasi dengan situasi yang memburuk. Tidak diragukan lagi kondisi semakin kritis setiap hari,," ujarnya.

Dalam akses menuju lokasi para korban pun, Maurer mengatakan pihaknya masih dihadapi banyak kesulitan. Belum ad kemajuan memperoleh akses terutama bagi para tawanan perang.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement