Sabtu 10 Nov 2012 17:25 WIB

Makna Hari Pahlawan Bagi Jokowi

Rep: Rachmita Virdani/ Red: Karta Raharja Ucu
Gubernur DKI Jakarta, Jokowi Widodo alias Jokowi
Foto: Antara
Gubernur DKI Jakarta, Jokowi Widodo alias Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November, punya arti khusus bagi Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Menurut Jokowi masyarakat Indonesia harus rela berkorban demi memajukan bangsa dan negara.

"Negara ini membutuhkan jasa orang yang rela berkorban, tanpa pamrih, dan tanpa kepentingan," tegas Jokowi usai peluncuran Kartu Jakarta Sehat (KJS) di Pademangan Timur, Sabtu (10/11).

Mantan Walikota Solo ini mendefinisikan pahlawan adalah orang yang rela berkorban tanpa pamrih, untuk kota, bangsa, dan negaranya. Meskipun banyak sekali perbedaan antara pahlawan di masa perjuangan dan pahlawan di masa reformasi, namun Jokowi yakin masih banyak orang yang berjiwa kepahlawanan dengan semangat masa lalu.

"Dulu pahlawan berkorban dengan harta dan nyawa. Sekarang banyak juga yang seperti itu," imbuhnya.

Pada Sabtu (10/11) pagi, politisi PDI Perjuangan itu menyempatkan diri datang pada upacara peringatan Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. Upacara itu juga dihadiri sejumlah pejabat, seperti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Wakil Presiden Boediono, Menteri Agama Suryadharma Ali, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, dan Menteri Sosial Salim Segaf.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement