REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra, menyatakan istana harus melakukan penyelidikaan internal terkait pemberian grasi terhadap Ola.
Istana dinilai tidak perlu kebakaran jenggot dengan pernyataan Mahfud MD yang menilai adanya mafia yang dapat mempengaruhi proses pemberian grasi.
Penyelidikan ini perlu dilakukan karena saat ini terlalu banyak pintu untuk menuju SBY. Menteri saja, jelasnya bisa berbulan-bulan tuk bisa bertemu SBY, karena orang-orang kepercayaan SBY mempersulit menteri untuk bertemu.
Orang-orang kepercayaan SBY ini yang menurut Yusril harus diselidiki kenapa memberikan pertimbangan SBY untuk memberikan grasi kepada Ola. Mereka adalah orang-orang yang patut dicurigai.
Yusril menyatakan pernyataan Mahfud harus menjadi introspeksi bagi SBY dalam menjalankan pemerintahan. "Bukan justru menyerang Pak Mahfud seperti yang dilakukan Sudi Silalahi dan Dipo Alam," paparnya.
Apa yang dilakukan Mahfud, menurut Yusril, adalah analisa dari fakta-fakta yang ditemukannya. Dan ini menjadi masukan buat pihak istana.