Kamis 15 Nov 2012 22:40 WIB

Sambut Obama, Myanmar Bebaskan 452 Napi

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Yudha Manggala P Putra
Presiden AS Barack Obama
Foto: AP
Presiden AS Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID,  YANGON -- Pemerintah Myanmar memberikan amnesti pada 452 tahanan, Kamis (15/11). Pembebasan narapidana tersebut dalam rangka menyambut kunjungan bersejarah Presiden AS Barack Obama pekan depan.

Media pemerintah Myanmar mengabarkan, pada Kamis, para tahanan akan dibebaskan dengan maksud mempromosikan niat baik dan hubungan bilateral Myanmar dan AS. Menurut pejabat Kementerian Dalam Negeri, beberapa tahanan yang mengaku bersalah dan menyesal berada diantara mereka yang diberikan amnesti.

Meski demikian, tak jelas tahanan dalam pidana jenis apa yang akan dibebaskan, apakah pidana umum atau napi politik pun akan dibebaskan.

Liga Nasional untuk Partai Demokrasi dibawah kepemimpinan Aung San Suu Kyi menerima informasi bahwa tahanan politik ikut dibebaskan. 

Namun Asosiasi Bantuan bagi Tahanan Politik (AAPP) tak mendapat keterangan apapun diantara 144 orang yang dikatakan bebas pada sore hari. 

Pihak keluarga diberi kabar oleh pihak berwenang untuk mempersiapkan pembebasan tahanan di beberapa penjara di Provinsi. Perwakilan AAPP, Bo Kyi mengatakan pihaknya tak tahu menahu pemberitahuan tersebut.

Presiden Myanmar, Thein Sein memberikan amnesti bagi tahanan politik dari reformasi selama setahun terakhir. Sebelumnya, Myanmar juga membebaskan 700 narapidana antara Mei 2011 dan Juli 2012.

Amnesti sebelumnya diberikan untuk meyakinkan negara barat termasuk AS sehingga sanksi yang diberikan pada rezim Myanmar dulu dapat diringankan. Mengingat AS menyerukan seluruh tahanan politik Myanmar dapat dibebaskan.

Tahun ini, AS mengurangi sanksi terhadap Myanmar karena berhasil merubah politik dan ekonomi negara. Beberapa perusahaan AS pun mulai bergeliat di negara Asia yang terletak antara China dan India. Saat ini Myanmar tengah menjalin hubungan dengan Barat setelah beberapa dekade isolasi negara.

sumber : Ap, Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement