REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Hari kelima penyerang ke Jalur Gaza, militer Israel dilaporkan Daily Mail, Ahad (18/11), telah membombardir seluruh wilayah padat penduduk itu. Hingga kini, hampir seribu serangan udara sudah dilakukan militer Zionis.

Bukan tidak mungkin, melakukan invasi lewat jalur darat bakal menjadi opsi Israel untuk melawan Hamas.

Meskipun Mesir melihat indikasi dilakukannya gencatan senjata, namun serangan Israel ke Jalur Gaza bukan malah mereda. Hal itu menimbulkan perlawanan dari kubu mujahid Hamas yang sudah melepaskan sedikitnya 500 roket ke wilayah Israel.

Hingga kini, 53 warga Palestina, termasuk 12 anak-anak dinyatakan tewas akibat serangan rudal. Adapun korban dari kubu Zionis setidaknya tiga orang tewas dan melukai puluhan orang lainnya.

Negara Yahudi itu sekarang menargetkan kantor pusat pemerintahan dan rumah warga yang diduga sebagai basis penyimpanan senjata. Karena itu, banyak rumah atau gedung yang menjadi target Israel dihujani bom dengan tujuan bisa rata dengan tanah.

Juru Bicara Hamas Abu Ubaida menyatakan, perlawanan terhadap agresi militer Israel tidak akan pernah padam. Meski kalah persenjataan, ia yakin semangat juang pemuda Palestina tidak kalah untuk melawan persenjataan lengkap Zionis.

“Ini putaran konfrontasi tidak akan menjadi yang terakhir melawan musuh Zionis dan ini hanya permulaan perlawanan,” kata Abu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika