REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Serangan Israel ke Gaza mulai membabi buta dengan menargetkan anak-anak dan perempuan serta beberapa jurnalis asing yang sedang bertugas meliput serangan militer Israel ke Gaza.
Koresponden MINA di Gaza yang dihubungi dari Jakarta, Senin sore, mengatakan serangan Israel ke Gaza menargetkan anak-anak dan perempuan serta beberapa jurnalis asing yang sedang bertugas meliput serangan militer Israel ke Gaza. Korban di kalangan sipil tersebut berjatuhan akibat terkena hantaman bom-bom dari pesawat F-16 Israel.
Menurut koresponden MINA, sepanjang hari ini militer Israel mengirimkan sedikitnya 20 pesawat tempurnya untuk menggempur Gaza. Israel menyerang tanpa memilih target serangan apakah sipil atau militer.
Berdasarkan Perjanjian Jenewa tentang Perlindungan Warga Sipil Saat Perang tahun 1949 (Convention (IV) relative to the Protection of Civilian Persons in Time of War. Geneva, 12 August 1949), serangan-serangan militer terhadap warga sipil, perempuan, anak-anak, dan wartawan bisa termasuk dalam kategori kejahatan perang yang dilakukan pihak penyerang.
Ahad lalu Israel juga menargetkan serangan ke gedung media Al-Quds TV dan melukai enam wartawan. Serangan akhir-akhir ini berbanding terbalik dengan pernyataan mereka yang hanya mengincar basis militer Hamas.